
Masih ingatkah kamu dengan lagu Legends Never Die yang dinyanyikan oleh Against The Current, sebagai anthem Worlds Championship 2017 kemarin?
Semenjak awal kemunculannya, lagu ini benar-benar telah disambut dengan sangat baik oleh semua komunitas League of Legends di seluruh dunia. Bagaimana tidak, karena lagu ini sendiri memang sangat keren sekali dan memiliki keunikan tersendiri ketimbang dari lagu-lagu Worlds yang sebelumnya.
Di tambah dengan adanya video klip yang menampilkan 3 champion sebagai karakter utama dalam Legends Never Die seperti Ashe, Lee Sin, dan Garen; ketiga champion ini telah membawa unsur-unsur yang menangkap sebuah perjuangan besar, ketenangan, semangat yang tinggi, dan pantang menyerah—membuat emosi kita menjadi semakin bergelora ketika mendengarkannya.
Tak terlepas dari itu semua, nampaknya tahun ini merupakan tahun yang spesial bagi Ashe, Lee Sin, dan Garen. Karena selain dijadikan sebagai karakter utama dalam video klip untuk musik Worlds—ketiga champion ini juga telah diabadikan ke dalam bentuk maha karya yang luar biasa besar.

Ya, Ashe, Lee Sin dan Garen telah diabadikan menjadi sebuah patung yang luar biasa keren sekali. Yang di mana ternyata patung ini sudah mereka buat jauh hari sebelum Worlds 2017 diselenggarakan, yang kemudian mereka bawa ke Stadion Nasional Beijing Bird’s Nest, saat acara The Finals Worlds Championship 2017 dibuka.
Pembuatan patung ini memiliki cerita yang cukup unik dan juga tahap yang begitu panjang dalam proses pembuatannya.


Patung yang memiliki ukuran lebih dari dua kaki dengan berbahan Bronze atau perunggu ini, ternyata pembuatannya sudah Riot rencanakan pada tahun 2016 lalu—yang ingin mereka realisasikan pada hari jadi League of Legends yang ke sepuluh; dengan pertarungan Garen dan Darius yang menjadi awal konsepnya.
Namun karena banyak kendala dan juga masalah yang lain, akhirnya Riot menunda pekerjaan tersebut. Dan baru mereka realisasikan pada tahun ini, yang konsepnya mereka ubah menjadi pertarungan Ashe, Lee Sin, dan Garen.












“Tendangan Lee Sin mendorong kita untuk mencoba menangkap esensi air dalam media yang sangat padat, dan untuk menambahkan tingkat detail pada patung di luar apa yang akan dilihat sekilas oleh semua orang.” ujar Riot.


Sebelum membuat patung perunggu berukuran raksasa ini ke tahap yang nyata. Pertama kali yang Riot lakukan adalah dengan membuat konsep patung tersebut ke dalam bentuk figur kecil dari plastik yang hanya berukuran kurang lebih 30cm saja.
Kemudian konsep tersebut mereka berikan kepada Mettle Sculpture Studio, untuk langsung membentuk patung ini dengan tanah liat yang berukuran raksasa. Selanjutnya mereka mulai memotong bagian-bagian bentuk karakter dari ketiga champion tersebut menjadi bagian-bagian yang kecil dan di-gips dengan perunggu; seluruh proses sampai saat ini telah memakan waktu sekitar lima bulan.
Setelah tahap pengecoran selesai, mereka kemudian beralih ke pengamplasan, pewarnaan, dan pemolesan untuk sentuhan akhir. Dengan total waktu keseluruhan pengerjaan hampir mencapai 8 bulan lebih.

“Tidak peduli seberapa keras kami mengerjakannya, seberapa lama kami membuatnya, dan seberapa banyak dana yang kami keluarkan. Yang terpenting kami bisa menciptakan satu maha karya yang luar biasa besar, untuk bisa dinikmati oleh semua summoners di penjuru dunia,” ujar Riot Dyquill.
“Dan kami harap semoga semua yang kami lakukan ini, bisa menjadi memorial tersendiri untuk Worlds 2017. Dan kami juga berjanji akan membuat sesuatu yang lebih mengejutkan lagi selanjutnya, itu pasti.”