
Terdapat kabar mengejutkan yang datang dari salah satu tim peserta LPL Tiongkok, Newbee. Jika sebelumnya para tim-tim besar sudah mengumumkan roster League of Legends mereka, maka berbeda dengan tim yang dibentuk pada tahun 2015 silam ini. Mereka justru membubarkan timnya (lagi).
Salah satu alasan mengapa Newbee membubarkan roster-nya adalah terkait kegagalan mereka masuk ke LPL yang menggunakan sistem Franchise seperti di NA LCS. Kemungkinan pengajuan Franchise mereka ditolak, seperti dilansir dari esportsobserver.
Pembubaran tersebut langsung diumumkan melalui posting-an melalui akun Twitter resmi mereka.
Since entering LPL in 2016, Newbee has been in the playoffs for three of the four seasons, including two top six and one in the semifinals.
We’re now left without a choice but to leave LPL.
Thanks to the fans and friends who’ve been with us for the past 2 years.
Goodbye! pic.twitter.com/xUGCvZHUwn— Newbee LoL (@NewbeeLOL) December 22, 2017
Newbee menjadi tim pertama yang mempublikasikan untuk tak ikut serta dalam format Franchise di LPL Season 2018. Cuitan di Twitter tersebut memberikan tanda tanya besar dan beragam spekulasi dari para penggemar, namun pihak tim memutuskan untuk bungkam.
Terkait sistem Franchise di LPL, belum ada kejelasan lebih lanjut mengenai kapan sistem tersebut dijalankan (katanya Summer Split), dan juga sistem Home and Away yang diterapkan.
Beberapa faktor disebut-sebut menjadi salah satu penilaian dalam sistem Franchise di LPL.
- Struktur individual di dalam tim dan juga pemegang saham.
- Kemampuan untuk memberikan pengaruh dalam ruang lingkup League of Legends Tiongkok, dan juga rencana bisnis pihak manajemen.
- Pendekatan manajemen tim, di mana melihat dari kinerja kompetitif di masa lalu dan juga pengembangan bakat-bakat baru,
- Kekuatan finansial tim—di mana tak hanya memiliki modal investasi namun juga pendapatan yang stabil. Mereka juga harus memiliki dana berlebih untuk menciptakan sebuah venue kepada para penonton (mungkin karena sistem Home and Away yang akan digunaan).