Champion dengan kemampuan memunculkan minion atau makhluk kecil bukan hal yang unik di League of Legends, tapi kalau bisa mengendalikan Dragon, sudah beda cerita.
Sepanjang sejarah League of Legends, hanya ada satu champion yang bisa mengubah Dragon menjadi peliharaan yang membantu push di lane, champion tersebut adalah Mordekaiser sebelum mendapat rework.
Sebelum dikenal sebagai champion dengan ultimate yang bisa membawa champion ke dimensi lain untuk berduel, Mordekaiser memiliki ultimate bernama Children of the Grave yang jauh berbeda dibandingkan ultimate champion tersebut saat ini
Ketika Children of the Grave aktif, Mordekaiser akan mengutuk champion musuh, memberikan damage berdasarkan HP maksimal target sekaligus memulihkan Mordekaiser. Apabila champion musuh tersebut mati saat ultimate ini aktif, Mordekaiser akan memunculkan hantu dari champion tersebut dan mengendalikannya sebagai kawan.
Selain mengendalikan champion, Children of the Grave juga memiliki efek pasif bernama Dragon Force, yang mana akan mengutuk Dragon selama 10 detik saat Mordekaiser memberi damage ke monster tersebut.
Ketika Dragon yang dikutuk oleh Mordekaiser mati, ia akan memunculkan hantu dari Dragon, lengkap dengan serangan auto attack bertipe area dan damage yang diperkuat oleh stat Mordekaiser.
Kala itu, tidak jarang pengguna Mordekaiser sangat memperebutkan Dragon demi menjadikannya peliharaan untuk membantu push bersama dengan Rift Herald, meningkatkan kekuatan push Mordekaiser hingga nyaris tidak terkalahkan apabila ia memiliki Rift Herald dan Dragon.
Tetapi Dragon ini tidak mudah dikendalikan, banyak pemain mengeluhkan prioritas target Dragon milik Mordekaiser yang tidak masuk akal, kerap memprioritaskan minion dibanding champion atau turret. Hal ini berujung pada pemain dipaksa mengatur serangan Dragon secara manual.
Masa-masa Mordekaiser sebagai pengendali Dragon berakhir pada tahun 2019 di mana ia mendapat rework dan menjadikannya seorang AP Juggernaut yang kita kenal hingga saat ini.