Terkadang bermain League of Legends bisa mengorbankan mental seseorang, dan hal ini berlaku kepada semua pemain. Sangat mudah sekali berbagai pesan negatif dilemparkan oleh para pemain begitu saja, tanpa memikirkan dampak lebih jauhnya. Hal ini ikut dirasakan juga oleh Taylor Fritz yang merupakan pemain profesional dari olah raga tenis, yang sekarang ini sedang bermain di turnamen Wimbledon.
Belum lama ini, dalam turnamen kelas dunia yakni Wimbledon, Taylor baru saja meraih babak semifinal. Hasil ini dia dapatkan setelah mengalahkan Karen Khachanov, pemain asal Russia pada babak quarterfinal. Menariknya, ketika ditanya apa faktor yang mendorongnya untuk bisa meraih hasil ini, dia menjawabnya dengan unik. Taylor mengatakan kalau salah satu faktornya adalah dorongan dari pemain League of Legends.
BACA JUGA: September Bisa Jadi Waktu yang Menarik Untuk 2XKO!

“Seseorang dalam League of Legends mengatakan kepada saya, kalau saya harus lebih sering touch grass, jadi saya melakukannya,” jelas Taylor. Tentu saja, touch grass atau menyentuh rumput sendiri adalah sebuah meme, sekaligus ejekan yang sering dilemparkan kepada orang yang dinilai terlalu sering menghabiskan waktunya di internet. Pesan ini memang bisa digunakan untuk apapun, baik itu lucu maupun menghina.
Namun, dalam konteks game kompetitif seperti League of Legends, sering kali ketika ada pesan seperti ini, maka jatuhnya malah menjadi sebuah ejekan. Biasanya kalian akan menemukan pesan seperti ini, jikalau kalian sedang bermain dengan buruk dan sejenisnya. Alhasil, dalam kasus Taylor, dia menggunakan ejekan tersebut sebagai dorongan untuknya bisa memberikan yang terbaik dalam kejuaraan penting.
Saat ini, Taylor sendiri sedang mempersiapkan pertandingan semifinalnya melawan Carlos Alcaraz, yang merupakan pemain asal Spanyol. Pertandingannya akan berlangsung akhir minggu besok, dan kejuaraan yang dimaksud adalah Wimbledon, kejuaraan penting dalam olahraga tenis. Menarik pastinya melihat Taylor, yang mungkin saja bisa lolos ke final atau bahkan menjuarai turnamen ini dengan mengandalkan dorongan ejekan League of Legends.