Karir di ranah esports tidak berjalan lama. Jika kita lihat lebih dekat, banyak pemain yang memutuskan untuk pensiun di rentang umur 20-an entah karena kelincahan mereka kian menurun atau menderita penyakit yang menghambat mereka untuk tampil maksimal. Sayangnya, bagi Yu “JackeyLove” Wen-Bo, kasusnya adalah yang kedua.
Baru-baru ini muncul pernyataan bahwa ADC yang memulai karirnya di umur 15 tahun bersama Invictus Gaming itu mengidap penyakit tinnitus kronis, di mana ia mengalami suara berdering di telinganya secara terus menerus, membuatnya sulit berkonsentrasi, menjalani aktivitas sehari-hari, bahkan kesulitan untuk tidur.
Baca Juga: Riot Games Dituntut Gara-Gara Skin Exalted, Nasib League of Legends di Eropa Terancam
Lewat stream yang ia siarkan, ADC yang kini bernaung di bawah Top Esports itu menjelaskan kondisi kesehatannya ke penonton, mengutip kata-kata dokternya yang menyatakan bahwa yang bisa ia lakukan adalah bermain satu atau dua pertandingan, kemudian bergerak sedikit. Tidak hanya itu, bahkan JackeyLove disarankan untuk hanya bergerak sedikit saja karena dirinya memiliki banyak masalah kesehatan.
Menyusul pernyataan itu, JackeyLove memberi tahu para penonton bahwa ia tidak bisa bermain untuk waktu yang lama di atas panggung prfoesional sebab ia memprioritaskan kesehatannya untuk jangka panjang, sebuah sinyal bahwa ADC pemenang Worlds 2018 ini mungkin akan segera menggantung mouse dan keyboard.
Untungnya, bagi fans yang ingin melihat lebih banyak aksi pemain yang pernah dijuluki penerus Uzi ini akan tetap bermain bersama Top Esports hingga akhir musim dan melakukan medical check up setelah musim 2025 berakhir, baru kemudian kita tahu masa depan JackeyLove di ranah League of Legends profesional.
Saat artikel ini ditulis, JackeyLove masih berumur 24 tahun namun ia sudah bertanding selama lebih dari sembilan tahun, mengawali karirnya bersama Invictus Gaming pada tahun 2016. Selama karirnya, JackeyLove sudah mengumpulkan banyak piala bersama tim yang ia naungi, mulai dari piala liga domestik sampai Worlds 2018. Jika ia terpaksa pensiun, ia akan diingat sebagai salah satu pemain yang pernah duduk di puncak League of Legends.