Diungkapnya tim Los Ratones berisi kombinasi antara pemain pro dan streamer kondang menaruh banyak perhatian di liga di mana mereka akan bertanding, yaitu Northern League of Legends Championship atau yang lebih akrab disebut NLC. Sebagai catatan, tim buatan Marc “Caedrel” Lamont ini berisi pemain papan atas seperti Rekkles, Nemesis, dan Crownie, yang berpengalaman di LEC, tetapi mereka tetap lebih memilih bertanding di NLC.
Pastinya, ada sesuatu yang spesial dari NLC jika pemain-pemain sekaliber Rekkles dan Nemesis, memiliki ketertarikan untuk bermain di liga regional itu. Tapi apa? Mari kita kenali lebih dalam tentang NLC di skena esports League of Legends Eropa.
Apa Itu NLC?

Seperti yang kita tahu, tiap liga kasta satu memiliki liga kasta dua yang biasa diberi tambahan nama seperti Challengers League di LCK dan LCS, atau Development League di LPL. Namun, Eropa menggunakan sistem yang sedikit berbeda.
Karena banyaknya negara yang termasuk dalam lingkup LEC, Riot Games menerapkan sistem liga regional bernama European Regional Leagues atau ERL yang terdiri dari 13 liga berbeda di tiap daerah. NLC sendiri merupakan bagian dari ERL yang mencakup daerah utara Eropa yaitu Inggris, Irlandia, Islandia, Finlandia, Norwegia, Swedia, Denmark, dan Malta.
Untuk berkompetisi di ERL, sebuah tim harus memiliki minimal dua pemain lokal dalam roster pemain utama mereka. Dalam kasus Los Ratones, mereka memiliki dua orang pemain asal Swedia, yaitu Rekkles dan Thebausffs, sehingga mereka memenuhi persyaratan untuk bertanding di NLC, tetapi karena ada Nemesis dan Crownie, mereka juga bisa bertanding di liga Balkan EBL. Los Ratones memilih di NLC karena kompetisi yang cenderung lebih kompetitif.
NLC juga memiliki sejarah di Eropa, sempat mengalami kenaikan popularitas sebelum akhirnya minat terhadap liga regional itu menurun. Kini, NLC kembali mendapat perhatian para penggiat esports League of Legends terutama di Eropa setelah kedatangan pemain-pemain yang pernah bertanding di LEC.
Los Ratones bukan satu-satunya tim yang bertanggung jawab atas meningkatnya minat penonton terhadap liga kasta dua, ada juga Ruddy Esports yang saat artikel ini ditulis kabarnya sedang berusaha menggaet dua pemain bintang dari roster emas G2 Esports 2019, yakni Perkz dan Jankos.
Kenapa memilih di NLC dan bukan LEC?
Selama kurang lebih empat tahun belakangan ini, semua pemain rookie di LEC sudah pernah bertanding di ERL terlebih dahulu. Apabila tim-tim ini meraih kesuksesan di liga regional yang dalam kasus Los Ratones dan Ruddy Esports adalah NLC, mereka akan mendapat tempat di EMEA Masters, liga dengan tingkat tepat di bawah LEC di mana pemenang tiap liga regional akan berkompetisi.
Apabila tim-tim ini berhasil memenangkan EMEA Masters, para pemain tentu bisa mendapat perhatian tim-tim LEC. Hal ini mungkin menjadi motivasi terbesar para mantan punggawa LEC untuk mengikuti liga regional, secercah harapan untuk kembali direkrut oleh tim-tim LEC sekaligus membuktikan bahwa skill mereka masih memadai untuk berkompetisi melawan generasi muda.
Jika kalian merindukan penampilan dari pemain-pemain Eropa yang masih memiliki semangat berkompetisi jauh setelah masa kejayaan mereka, maka musim 2025 NLC tidak boleh kalian lewatkan.