HASAGI
Esports, VALORANT

Mantan Pemain Bintang VALORANT Dituduh Melakukan Suap

Mantan pemain VALORANT OpTic Gaming dan Cloud9 , Jaccob “yay” Whiteaker dituduh berusaha melakukan suap saat bermain di bawah Disguised. Pemain yang mendapat julukan El Diablo ini dikabarkan mencoba menyuap pelatihnya untuk mencadangkan seorang pemain.

Tuduhan ini datang dari Amgalan “Genghsta” Nemekhbayar, pemain yang pernah bermain bersama yay saat masih menjadi anggota Disguised. Ia adalah pemain yang diminta yay untuk dicadangkan dengan cara menyuap sang pelatih.

Genghsta menyebut mantan pelatih saat dirinya dan yay bermain di bawah bendera Disguised, Kyle “OCEAN” O’Brien sempat ditawari suap 10 ribu Dollar atau sekitar 160 juta Rupiah dari yay untuk membangkucadangkan genghsta dari roster aktif VALORANT Disguised.

Tuduhan ini mendapat beragam respon, terutama kecurigaan terhadap Genghsta yang mengunggah tuduhan usaha suap yay pasca kekalahan Bleed Esports di hadapan Paper Rex saat VCT 2024 Pacific Stage 1. Genghsta diduga mengunggah tuduhan tersebut karena dendam sang pemain terhadap yay saat mereka masih bermain bersama.

Tidak hanya itu, bukti berupa tangkapan layar usaha suap yang diunggah oleh Genghsta tidak cukup kuat untuk menjatuhkan tuduhan terhadap yay, sebab tangkapan layar tersebut tidak mengandung informasi apapun terkait tuduhan tersebut selain Genghsta yang menyinggung 10 ribu Dollar.

IMG_6379

Beberapa figur esports yang mengenal yay juga mencoba membelanya karena tuduhan yang hingga saat ini belum memiliki dasar jelas. Di sisi lain, beberapa anggota Bleed Esports mengakui adanya perilaku yang kurang terpuji dari yay.

yay merupakan pemain yang pernah digadang-gadang akan menjadi superstar di ranah profesional VALORANT. Sayangnya, seiring berjalannya waktu, posisinya tergeser oleh pemain-pemain lain yang mulai bersinar lebih terang.

Alhasil, yay sempat bergabung dengan Disguised, tim milik streamer kondang Disguised Toast yang bertanding di liga kasta dua. Meski awalnya terdengar menjanjikan, perjalanan yay bersama tim tersebut hanya berlangsung sekejap karena gagal meraih kesuksesan. Kini, pemain asal Amerika Serikat itu bermain di bawah Bleed Esports, tim asal Singapura.

Related posts

Lolos Play-In, Tim Ini Siap Bertanding di Babak Bracket MSI 2024

Suluh Widyotomo
12 months ago

Riot Games Sebut Ingin Bangkitkan Kompetisi League of Legends Indonesia

Suluh Widyotomo
7 months ago

Komunitas VALORANT Tidak Sabar dengan Skin Arcane Selanjutnya!

Aksalsyah Arshi
11 months ago
Exit mobile version