HASAGI
Esports, League of Legends

Meski Banyak Diminati, Ternyata LCK Masih Rugi Sampai Sekarang

Di League of Legends, ada satu negara yang konsisten melahirkan pemain-pemain terbaik di MOBA tersebut, tidak terbatas solo queue saja, tetapi juga di atas panggung esports, yaitu Korea Selatan. Dengan sejumlah gelar juara Worlds di lemari mereka serta liga yang ultra kompetitif, tentu banyak peminat esports League of Legends yang menyaksikan liga regional negara ini, League of Legends Championship Korea (LCK). Meski begitu, ternyata LCK mengalami masalah yang sama dengan liga-liga esports lainnya, yaitu mencatatkan kerugian beruntun.

Dalam sebuah artikel yang dilaporkan oleh Dealsite, selama tiga tahun belakangan ini, LCK terus mengalami kerugian, dimulai dari 8,1 miliar Won (95 miliar Rupiah) pada tahun 2022, 13,2 miliar Won (154 miliar Rupiah) pada tahun 2023, kemudian 28,5 miliar Won (334 miliar Rupiah) pada tahun 2024.

Baca Juga: Rekor 1000 Pertandingan LCK Faker Jadi Perdebatan, Ini Alasannya 

Ada banyak hal yang menyebabkan kerugian terhadap LCK, seperti biaya yang harus dibayar untuk menjalankan dan menyiarkan turnamen, kewajiban bagi hasil karena menerapkan sistem franchise, hingga kehilangan pasar di Tiongkok pasca Huya (platform streaming besar di Tiongkok) tidak memperpanjang hak siar LCK di Tiongkok.

Sebelum kalian merasa cemas mengenai nasib LCK di masa depan, perlu diketahui bahwa esports memang bukan ranah yang mendatangkan keuntungan terbesar bagi developer sebuah game, bahkan selevel Riot Games sekalipun.

Esports menjadi sarana untuk membangun komunitas dan kompetisi yang nantinya akan mengundang lebih banyak pemain memainkan game yang bersangkutan. Dalam kasus ini, semakin banyak pemain akan tertarik memainkan League of Legends karena menyaksikan kompetisi LCK, dan pastinya membeli item kosmetik yang mana langsung masuk ke kantong Riot Games.

Kalian tidak perlu khawatir, LCK akan tetap eksis selama kompetisinya masih ketat dan prestasi yang ditorehkan tetap ada, Jika tidak pun, Riot Games punya banyak cerita yang bisa dimanfaatkan untuk tetap menjaga api kompetisi dan menarik pemain-pemain baru untuk menjajal League of Legends.

Related posts

Mirip Game FPS, League of Legends Akan Sediakan Kontrol WASD

Suluh Widyotomo
2 months ago

Keria Absen Turnamen Red Bull, T1 Siapkan Kejutan

Suluh Widyotomo
7 months ago

Dibantai Region Kecil di MSI 2024, Ini Kata Pemain FlyQuest

Suluh Widyotomo
1 year ago
Exit mobile version