MSI 2025 mungkin sudah berakhir dengan kemenangan Gen.G yang sukses menjuarai turnamen back-to-back dan menyimpan trofi MSI satu tahun lagi, tetapi ada beberapa hal yang menarik untuk disimak setelah turnamen selesai, yakni statistik yang ditorehkan tim dan pemain sepanjang MSI 2025 berlangsung.
Kita sudah tahu ada beberapa champion yang dianggap “terkutuk” oleh komunitas karena menjadi sumber kekalahan sebuah tim, salah satunya adalah Kalista. Tetapi, di hari terakhir MSI 2025 kita juga melihat bahwa kutukan itu hanya kata lain dari skill issue, sebab Renata Glasc mendapat julukan serupa ternyata bisa menyabet kemenangan di tangan pemain yang tepat, yakni T1 Keria.
Baca Juga: Komunitas Percaya Champion Ini “Terkutuk” di MSI 2025

Membicarakan tentang T1, tim Korea Selatan ini memegang beberapa rekor sepanjang MSI 2025 dari segi durasi pertandingan. Pertandingan paling singkat sepanjang turnamen dicatatkan oleh laga T1 vs CFO yang hanya berlangsung 25 menit, kemudian pertandingan paling panjang juga diraih oleh mereka saat menghadapi Gen.G selama 45 menit.
ADC mereka, Gumayusi juga memimpin di berbagai peringkat, mulai dari kill terbanyak dalam satu pertandingan saat memainkan Jinx dan mencatatkan 15 kill, top farmer dengan 9,69 creep score per minute (CSPM), hingga top KDA di angka 6.0 bersama ADC CFO, Doggo di angka yang sama, namun total KDA Gumayusi tetap lebih tinggi karena mereka melaju lebih jauh di turnamen ini.
Sepanjang MSI 2025 kita juga hanya melihat satu pentakill terjadi, yaitu saat ADC CFO, Doggo, menunjukkan taringnya di hadapan T1. Meski pada akhirnya CFO gagal menumbangkan Faker dkk. Fakta bahwa ia mendapat pentakill atas tim dengan gelar juara Worlds terbanyak sepanjang sejarah tidak berubah.
Dari timur kita beralih ke barat, sayangnya rekor yang dicapai tim-tim ini tidak bisa dibilang positif. Tim dengan jumlah penampilan paling sedikit jatuh kepada seed pertama Eropa, Movistar KOI. Meski datang sebagai pemenang LEC Spring 2025, mereka hanya bisa bertanding sebanyak delapan kali sebelum dipaksa pulang lebih awal, sementara G2 Esports jauh lebih baik dengan 20 pertandingan. Fakta ini menjadi topik diskusi di kalangan komunitas mengenai posisi Eropa di peringkat kekuatan region League of Legends.
Meski Movistar KOI jadi tim dengan penampilan paling sedikit, masih ada pemain-pemain tertentu dengan jumlah pertandingan yang jauh lebih kecil, seperti Driver, toplaner CFO yang hanya bertanding sebanyak tujuh kali, Rest, toplaner CFO yang hanya bertanding enam kali, kemudian yang terakhir Emo, midlaner GAM yang hanya bertanding lima kali saja.