Beberapa minggu belakangan ini, terjadi protes besar di Turki menyusul dipenjarakannya Ekrem Imoglu yang merupakan rival terberat presiden Recep Tayip Erdogan dengan tuduhan atas korupsi. Massa yang protes menuntut Erdogan untuk mundur dari posisinya atas tindakan non-demokratis. Di tengah keramaian ini, satu champion League of Legends menjadi simbol perlawanan dari masyarakat, yakni Sylas.
Gelombang pergerakan protes ini menjalar ke komunitas League of Legends sampai sukses menyatukan banyak pemain League of Legends di Turki untuk menggunakan Sylas sebagai tanda perlawanan, mengganti summoner icon mereka dengan champion tersebut dan mulai mengunggah quote Sylas di media sosial, bahkan membawanya ke aksi protes.
Baca Juga: Kenapa Faker Pilih Yone Sebagai Skin Worlds 2024? Ini Jawabannya
Pemilihan Sylas sebagai simbol perlawanan bukan tanpa dasar yang jelas, sebab lore Sylas menceritakan tentang usaha untuk memulai sebuah revolusi. Singkatnya, Sylas adalah seorang figur dalam perang sipil di Demacia, di mana ia berada di pihak para penyihir (Mage) yang tertindas karena kebjiakan pemerintah Demacia terhadap kekuatan magis.
Tidak berhenti sampai di lore saja, banyak voice line Sylas yang mengumandangkan panggilan untuk memulai revolusi, seperti “time to take what’s ours (saatnya mengambil apa yang menjadi milik kita” sampai “they can’t hang us all (mereka tidak bisa menggantung kita semua)”.
Sampai saat artikel ini ditulis, aksi protes di Turki masih berlangsung, dan berdasarkan laporan dari BBC, sudah ada lebih dari 1100 orang yang dipenjara dan ditangkap oleh pemerintah, kian memperbesar api pergerakkan besar di kalangan masyarakat Turki.