Selama beberapa hari terakhir, komunitas Teamfight Tactics dibakar dengan kekecewaan menyusul keputusan Riot Games untuk tidak memberi sanksi Cao “Shitouren” Liang setelah aksi wintrading yang ia lakukan di atas panggung turnamen dunia Teamfight Tactics, Into the Arcane Tactician’s Crown. Shitouren mencoba membela aksi yang ia lakukan di atas panggung murni karena tidak terbiasa bermain di PC, tetapi komunitas menolak pembelaan itu.
Meski sudah ada klatifikasi dari sang pemain, komunitas terus menemukan aksi-aksi mencurigakan yang diambil Shitouren selama bertanding, secara tidak langsung menepis semua pembelaannya. Kini, giliran Riot Games yang mengubah keputusan terkait perilaku Shitouren.
Baca Juga: Klarifikasi Tuduhan Wintrading Worlds TFT, Shitouren Mengaku Tidak Biasa Main di PC

Lewat laporan investigasi ulang yang dilakukan Riot Games, mereka menemukan tiga titik krusial dari performa Shitouren saat kejadian itu, peratma adalah stage 5-2 di mana Shitouren memilih untuk tidak membuat 2-star Gangplank dengan alasan dirinya melakukan scouting, padahal ia tidak mengubah susunan board sedikitpun.
Kemudian di stage 6-1. ketika Shitouren tidak memilih item dari Anvil sampai combat berjalan 16 detik, yang mana ia mengatakan ia menunda pemilihan item untuk mempertimbangkan pilihannya lebih lanjut, tetapi dari review yang dilakukan Riot Games, perilaku serupa hanya terlihat di pertandingan ini.
Terakhir adalah yang paling disorot komunitas, yakni mengganti item Violet ke Vi di stage 6-3. Shitouren mengakui ini memperlemah board-nya, tetapi itu adalah usaha terakhirnya untuk memperbaiki board. Riot Games menegaskan bahwa poin ini memang tidak bisa dijadikan dasar kuat untuk memberi sanksi Shitouren, tetapi dengan perilaku-perilaku lain yang ia tunjukan di stage sebelumnya, Riot Games sudah berani menjatuhkan sanksi baginya.
Setelah diinvestigasi oleh Riot Games, mereka sampai pada keputusan baru, yakni melarang Shitouren bertanding di turnamen resmi Riot Games sampai akhir Set 14 berakhir, tepatnya 14 Juli 2025. Riot Games menilai bahwa ini adalah tindakan underperformance, sehingga hanya Shitouren yang mendapat sanksi.