Riot Games dikabarkan sedang bekerja di balik layar untuk melakukan transformasi besar-besaran pada League of Legends. Menurut laporan Bloomberg yang diterbitkan hari Kamis, 18 Desember, proyek modernisasi ambisius ini secara internal disebut sebagai “League Next.” Proyek ini dijadwalkan meluncur pada tahun 2027 dan akan menjadi perombakan paling signifikan sejak peluncuran asli gim tersebut.
A look at some of our plans for League after 2026. pic.twitter.com/vqsnBksg1Y
— League of Legends (@LeagueOfLegends) December 18, 2025
Menghadapi usia gim yang semakin tua, Riot Games telah memulai pengerjaan renovasi ekstensif, di mana tahun 2025 hanya akan berfungsi sebagai langkah pertama—terutama dengan pengenalan kontrol pergerakan menggunakan tombol WASD.
Penggabungan Client dan Engine
Proyek “League Next” berfokus pada transformasi struktural gim, dimulai dengan penghapusan launcher client yang ada saat ini. Riot berencana memperbarui mesin utama gim (game engine) untuk mengintegrasikan navigasi menu secara langsung ke dalamnya. Hal ini akan mengakhiri pemisahan teknis antara client dan in-game yang sudah berlangsung lama.
Penyatuan ini bertujuan untuk:
- Mengatasi Masalah Konektivitas: Menyelesaikan isu historis yang sering terjadi antara aplikasi client dan gim saat dimuat.
- Visual yang Mulus: Memungkinkan perenderan elemen kompleks, seperti model Champion, secara langsung di dalam antarmuka menu tanpa hambatan.
Perubahan Gameplay dan Visual
Dari sisi permainan, Summoner’s Rift akan menerima perombakan visual total bersamaan dengan penyesuaian gameplay. Selain itu, sistem pra-permainan, terutama Runes, akan didesain ulang secara signifikan.
Riot juga sangat fokus pada pengerjaan ulang pengalaman pemain baru (new-player experience) agar gim ini lebih mudah diakses oleh audiens baru, didukung oleh fondasi teknis baru yang lebih lincah dan efisien.
Menjamin Masa Depan (Future-Proofing)
Di luar penampilan, para pengembang dilaporkan sedang membangun kembali arsitektur teknis dasar gim untuk meningkatkan fleksibilitas dan responsivitas terhadap pembaruan di masa mendatang—sebuah masalah yang sudah lama dikeluhkan oleh komunitas.
Menurut beberapa sumber anonim yang dikutip oleh Bloomberg, inisiatif ini didorong oleh kekhawatiran Riot Games bahwa League of Legends mulai kehilangan momentum. Salah satu sumber bahkan menyatakan bahwa VALORANT saat ini “menghasilkan lebih banyak uang.”
