Ketika membahas generasi baru pro player League of Legends, nama midlaner Gen.G Esports, Jeong “Chovy” Ji-hoon tidak pernah absen dalam pembicaraan. Pemain yang membuat sensasi sejak kemunculannya di panggung LCK bersama Griffin ini masih menjadi satu-satunya kandidat kuat untuk menyandang gelar penerus Faker jika ia pensiun suatu hari nanti.
Namun, tidak bisa dipungkiri juga bahwa pembahasan tentang prestasi dan pencapaian Chovy di atas panggung profesional mendatangkan perdebatan, menyebut sang pemain overrated bahkan memberinya julukan “Choky” karena gagal menunjukkan performa terbaiknya di panggung internasional. Memangnya, seberapa jago Chovy jika dibandingkan midlaner-midlaner kelas dunia lainnya? Jawabannya, sudah beda kelas.
Semenjak ia menginjakkan kaki ke dalam ruang pemain Gen.G Esports pada tahun 2022 silam, tim tersebut terus mencatatkan prestasi yang sangat cemerlang, terutama di lingkup domestik di mana kompetisi berlangsung sangat ketat. Menghitung murni dari winrate-nya selama tiga tahun terakhir, mulai dari 2022, 2023, sampai 2024, Chovy mencatatkan winrate yang luar biasa tinggi.
Baca Juga: Benarkah Faker Belum Pernah Solo Kill Chovy Sampai Sekarang?
Dari sebanyak 374 pertandingan yang ia jalani selama tahun 2022 sampai 2024, Chovy mencatatkan 280 kemenangan dan hanya 94 kekalahan saja, menjadikan winrate-nya selama periode tiga tahun itu berada di angka 74 persen, sementara di posisi kedua adalah midlaner bintang asal Tiongkok, Zhuo “Knight” Ding di angka winrate 70 persen, sementara Lee “Faker” Sang-hyeok di posisi ketiga dengan 68 persen winrate.
Tabel di atas menunjukkan semua midlaner dari seluruh major region, namun rekor Chovy menjadi semakin jauh di atas angin ketika kita hanya menghitung pemain dari Korea Selatan, di mana rekor yang ia torehkan berada jauh di atas midlaner-midlaner lainnya di liga tersebut.
Dalam lingkup liga League of Legends Korea Selatan, Chovy tampil dalam 300 pertandingan dan meraih rekor menang-kalah sebanyak 236 kemenangan dan 64 kekalahan, menjadikan winrate-nya 78 persen, sementara di posisi kedua adalah Faker dengan 68 persen, selisih yang tidak bisa dibilang kecil, apalagi fakta bahwa Chovy merupakan satu-satunya pemain dengan rekor kekalahan kurang dari 100 di antara semua midlaner starter di LCK.
Dominasi Chovy dari segi statistik memang tidak terbantahkan, baik itu hanya menghitung rekor turnamen domestik atau melihat dari kacamata lingkup internasional esports League of Legends, sayangnya Chovy masih memiliki satu misi besar yang harus ia selesaikan jika ingin mendapat pengakuan dari seluruh dunia, yakni memenangkan Worlds.