Membicarakan ranah kompetitif League of Legends di Eropa, ada dua tim yang selalu mendapat julukan dua raja, yakni Fnatic dan G2 Esports. Meski begitu, bukan berarti tidak ada tim yang bisa menantang keduanya selain rival mereka, sudah ada beberapa split LEC di mana juaranya bukan Fnatic maupun G2 Esports, tahun ini, hal itu kembali terjadi dengan laga antara G2 Esports melawan Karmine Corp.
Karmine Corp dan G2 Esports pertama kali bertemu di babak playoff ketika ronde Upper Bracket Final. Di sana, Karmine Corp ditendang ke lower bracket, namun untungnya setelah pertandingan sengit melawan Fnatic untuk tetap hidup, Karmine Corp berhasil mengamankan kursi final LEC Winter 2025. Berbekal rasa dendam dan raungan penuh harapan dari Le Blue Wall, Karmine Corp kembali berhadapan dengan G2 Esports di babak puncak, Grand Final.
Baca Juga: Ini Peringkat Penjualan Emote Esports di Eropa, Siapa Nomor Satu?
Banyak yang mengira pertandingan ini akan berlangsung sama seperti Upper Bracket Final beberapa hari lalu dengan kemenangan untuk G2 Esports, tetapi prediksi komunitas terbukti salah, malah yang terjadi adalah kebalikannya. Karmine Corp membabat habis G2 Esports di Grand Final, mengakhiri series dengan rekor 3-0 tanpa balas, menganugerahkan gelar MVP ke Vladimiros “Vladi” Kourtidis.
Kemenangan ini juga terasa sangat manis bagi jungler Karmine Corp Martin “Yike” Sundelin. Pasalnya, ia bertanding membela G2 Esports selama kurang lebih dua tahun, tetapi ia digantikan begitu saja di penghujung musim kompetitif 2024. Untungnya, Karmine Corp memberi kesempatan bagi Yike untuk kembali bertanding, kini ia sukses membuktikan bahwa dirinya masih bisa bersinar tanpa G2 Esports.

Bersama dengan kemenangan ini, Karmine Corp mengangkat piala LEC pertama mereka sekaligus menjadi tim kelima dan yang terakhir untuk berkompetisi di turnamen internasional baru Riot Games, First Stand yang akan diadakan mulai tanggal 10 Maret mendatang.