Pada update patch 6.1 yang berlangsung kemarin di Wild Rift, untuk pertama kalinya Riot menggunakan anti-cheat Vanguard. Hal ini tentu dilakukan oleh Riot karena adanya banyak keluhan yang masuk terkait para cheaters yang berkeliaran di Wild Rift. Tidak butuh waktu lama untuk para pemain bisa mendapatkan dampak positifnya, karena laporan terbaru dari Riot membawa kabar baik.
Menurut informasi yang dibagikan oleh Riot Brittany yang termasuk ke dalam grup Riot Vanguard, beliau melaporkan kalau gelombang pertama banned yang dilakukan, terpantau sudah ada 1200+ akun yang terkena hukumannya. Itu artinya, hanya dalam kurun waktu sekitar satu minggu saja, Riot bisa mendeteksi dan membuang lebih dari 1000 cheaters yang ada dalam game ini.
BACA JUGA: Daftar Champion yang Paling Mudah Untuk Surrender!
Riot Brittany juga mengatakan kalau para akun yang terkena banned ini mayoritasnya merupakan mereka para pemain yang menggunakan map hack. Sesuai dengan keluhan yang masuk, dimana mayoritas cheaters yang ada di Wild Rift merupakan para pengguna map hack. Kabar yang sudah sangat ingin didengar oleh pemain Wild Rift semenjak isu game ini yang lebih mudah untuk ditembus.
Perlu kalian catat juga kalau angka ini merupakan daftar pemain yang terkena banned dari gelombang pertama. Sama seperti League of Legends atau VALORANT, dimana Riot akan sering melakukan ban wave seperti ini. Selain itu, ada juga deteksi manual, yang jikalau ada pemain yang terdeteksi menggunakan cheat, maka dari titik itu juga akun tersebut akan langsung kena banned secara permanen.
Riot Vanguard akhirnya cocok untuk menjadi jawaban bagi banyaknya keluhan tentang masalah cheaters di Wild Rift. Apalagi dalam kasus Wild Rift, versi yang digunakan lebih ramah karena tidak akan aktif, ketika kalian keluar dari game. Melihat kesuksesan yang cepat seperti ini untuk game mobile, maka kita bisa mengharapkan hal yang sama untuk VALORANT Mobile di masa depan.