Turnamen internasional baru League of Legends, First Stand kini sedang berlangsung. Dalam turnamen ini, perwakilan LEC yakni Karmine Corp mendapat sorotan lebih karena mereka berhasil mencetak sejarah sebagai tim yang mampu memukul mundur G2 Esports dari piala LEC Winter 2025 dan mendapatkan slot First Stand 2025 perdana. Tentunya, banyak yang menaruh harapan ke Karmine Corp sebagai talenta baru dari Eropa.
Baca Juga: Ukir Sejarah Baru, Karmine Corp Bekuk G2 Esports dan Menangkan LEC Winter 2025
Sayangnya, sampai artikel ini ditulis, Karmine Corp menunjukkan performa yang jauh di bawah standar untuk tim asal Eropa, bahkan terbilang di bawah standar tim barat. Pertama, mereka membuka turnamen dengan sebuah kekalahan dari Team Liquid, perwakilan asal Amerika Serikat. Laga pertama ini bisa dimaklumi karena level keduanya bisa dibilang setara, tetapi laga kedua tim asal Perancis itulah yang menjadi masalah besar.
Pasalnya, Karmine Corp menghadapi perwakilan Asia Pasifik atau League of Legends Championship Pacific (LCP), yaitu CTBC Flying Oysters. Perlu dicatat bahwa CTBC Flying Oysters berisi pemain-pemain yang mungkin masih asing di telinga kalian, apalagi mengingat bintang paling terang League of Legends Asia Pasifik bermain di Talon Esports.
Meski begitu, CTBC Flying Oysters menunjukkan bahwa mereka tidak boleh dipandang sebelah mata, bahkan dalam laga melawan Karmine Corp di First Stand 2025, tim yang diperkuat Yu “JunJia” Chun-Chia itu berhasil menorehkan rekor 2-0 tanpa balas, rekor kemenangan atas Karmine Corp yang lebih baik dibandingkan Team Liquid.
Kekalahan ini sontak menimbulkan rasa ragu di benak fans Karmine Corp serta penikmat League of Legends, terutama mereka yang mengandalkan tim Eropa. Apakah benar tim ini yang mengalahkan G2 Esports di LEC Winter 2025? Atau mungkin G2 Esports sengaja mengalah karena First Stand bukan turnamen yang cukup berarti sebab tidak berimbas apapun ke Worlds 2025 besok?
Satu hal yang pasti, komunitas Eropa menaruh kepercayaan terhadap Karmine Corp, dan tim dengan fanbase Le Blue Wall itu masih punya kesempatan untuk membuktikan bahwa kepercayaan yang diberikan pada mereka bukan keputusan yang salah.