Komunitas League of Legends terguncang atas dijeratnya mantan pelatih tim esports League of Legends atas kasus pelecehan seksual yang melibatkan anak di bawah umur. Lorcan “Lorcz” Elliott, mantan pelatih tim Amerika Utara, FlyQuest Challengers belum lama ini divonis empat tahun tahun penjara setelah diketahui melakukan tindakan tidak terpuji terhadap anak-anak.
Dilansir dari Esports News UK, Lorcz divonis hukuman di Cambridge Town Court setelah ia mengaku bersalah atas kasus pelecehan seksual yang berhubungan dengan anak di bawah umur antara tahun 2022 hingga 2023.

Kasus yang menjerat mantan pelatih tim esports League of Legends ini ternyata cukup beragam, mulai dari mengambil gambar tidak senonoh yang melibatkan anak kecil, membagikan foto tersebut, hingga berkomunikasi dengan konotasi seksual terhadap anak-anak. Lorcz dilaporkan memiliki kurang lebih 600 foto.
Selain itu, Lorcz juga terbukti mengajak anak di bawah umur untuk melakukan kegiatan seksual, beberapa di antaranya mengajak anak-anak berumur 13 sampai 15 tahun untuk melakukan aksi seksual secara online, bahkan Lorcz mengirimkan foto dirinya ke beberapa korbannya.
Atas kasus tersebut, ia mendapat hukuman berupa empat tahun dan delapan bulan penjara. Hukuman ini lebih rendah dari prediksi tujuh tahun penjara mengingat Lorcz tidak memiliki kasus kejahatan di masa lalu dan menunjukkan rasa bersalah serta pencegahan personal.
Lorcz berkarir sebagai pelatih dan analis di ranah esports League of Legends selama lebih dari tiga tahun. Sebagian besar karirnya dijalani di Eropa, menjadi bagian dari tim-tim kelas dua sebelum akhirnya direkrut oleh FlyQuest untuk menjadi analis FLY Challenger (Kini FlyQuest NZXT).