Mengambil tema Demacia untuk season 1 tahun depan, Riot ingin kembali membawa vibes yang sama untuk berbagai kosmetiknya. Namun, mereka juga tidak mau mengulangi apa yang dilakukan pada season 1 tahun kemarin dengan tema Noxus. Riot tidak mau lagi terlalu menekan themathic kepada bagian kosmetik dengan berlebihan, itulah kenapa dalam kasus tahun depan akan mengambil konsep what if.
What if atau apa jadinya, jikalau beberapa champion yang bukan datang dari Demacia mendapatkan skin dengan tema ala Demacia. Itulah yang dilakukan oleh Riot sekarang, karena mereka telah memilih 3 champion untuk mendapatkan skin what if ini. Ketiga champion tersebut terdiri dari Cho’Gath, Nautilus dan Taliyah yang tentunya tidak memiliki hubungan apapun dengan regional ini.
BACA JUGA: Korea Selatan Makan Porsi Besar Dari Total Pemain LEC & LCS di Tahun 2026

Dari apa yang diberikan kemarin oleh Riot, Nautilus dan Cho’Gath dibuat mirip karena keduanya diubah menjadi sebuah patung yang terbuat dari bahan petrecite. Bahan yang sama seperti apa yang dibuat kepada Galio, jadi singkatnya kalian akan mendapatkan Galio dengan bentukan dua champion raksasa lain yakni Cho’Gath dan Nautilus. Selain itu, ada Taliyah yang digambarkan menggunakan pakaian ala Demacia.
Adapun satu skin lain mengarah kepada Morgana yang akan mendapatkan skin dengan level paling tinggi di battle pass ini. Morgana, tentu saja merupakan salah satu pendiri dari Demacia itu sendiri bersama dengan kembarannya, kayle. Morgana merupakan sebuah mitos dalam cerita Demacia, dan sekarang Riot akan memberikan skin prestige kepadanya, dibuat dengan konsep yang cantik dan elegan.
Riot menjelaskan kalau mereka tidak mau membuat kosmetiknya terlalu fokus ke tema season. Contohnya seperti battle pass season 1 tahun kemarin yang dipenuhi dengan champion Noxus mendapatkan skin Noxus juga. Sekarang, temanya masih menggunakan regional yakni Demacia, tapi championnya dibuat menjadi what if dari regional lain. Sebuah konsep yang Riot berharap bisa lebih disukai oleh komunitas.