Biasanya, tim akan berjuang sebisa mungkin untuk menjadi pemenang dalam sebuah pertandingan. Tapi bagaimana jika tim itu sudah pasti kalah dalam pertandingan setelahnya jika mereka menang? Inilah yang terjadi di liga League of Legends Tiongkok, LPL beberapa tahun lalu
Pertandingan yang dijuluki Oscar Night ini adalah pertandingan antara Invictus Gaming melawan LGD pada tahun 2015. Alasan kenapa series tersebut diberi nama Oscar Night adalah kedua tim beradu siapa yang memiliki kemampuan akting terbaik, sebab kedua tim tidak ingin memenangkan series. Jika mereka menang, itu berarti mereka akan menghadapi lawan yang luar biasa kuat di ronde selanjutnya.
Namun sayang, tim tidak bisa melakukan forfeit, feeding, atau surrender. Maka dari itu, cara terbaik untuk menghindari malaikat maut bernama EDward Gaming yang sudah menunggu di ronde selanjutnya adalah dengan mengalami kekalahan di laga ini dan baru bertemu EDward Gaming di grand final.
Pertandingan ini melahirkan hype yang cukup besar, bukan karena kedua tim ini akan bertanding semaksimal mungkin, tetapi siapa yang bisa menunjukkan performa terburuk tanpa ketahuan oleh Riot Games.

Semuanya memuncak di game kedua, di mana pertandingan berjalan 25 menit tanpa satupun turret dan dragon yang tumbang, bahkan menjelang menit ke-38, wasit mengajukan pause untuk meminta kedua tim agar bermain serius.
Akhirnya, Invictus Gaming keluar sebagai pemenang. Seperti dugaan fans, mereka diinjak-injak oleh EDward Gaming di ronde berikutnya.