Bermain League of Legends menggunakan monitor berlayar besar memberi banyak keunggulan, hal ini berarti pemain memiliki jarak pandang yang lebih luas serta minimap yang lebih besar untuk melihat ping dan lokasi pemain di map.
Tetapi, lebih besar bukan selalu lebih baik. Sebagai bukti, Alienware dan Team Liquid bekerja sama untuk menciptakan laptop raksasa dengan satu tujuan, yaitu memainkan League of Legends.
Dalam video tersebut, Alienware dan Team Liquid tidak berkompromi dalam pembuatan laptop raksasa yang mereka ciptakan, semua bagian di laptop tersebut berfungsi layaknya laptop dengan ukuran normal, lengkap dengan layar 77 inci 240hz. Bahkan, switch yang digunakan di keyboard laptop raksasa itu juga menggunakan switch berukuran besar.
Agar semakin melengkapi tema raksasa dari pengalaman gaming unik ini, Alienware juga menyiapkan mouse yang hampir sepertiga tinggi manusia. Tetapi pertanyaan besarnya adalah, bagaimana rasanya bermain League of Legends menggunakan pasangan laptop dan mouse berukuran raksasa ini?
Jawabannya, tidak terlalu nyaman. Tentu, map awareness pemain meningkat, tetapi karena ukurannya yang besar, Team Liquid harus mengutus empat pemain untuk mencoba memainkan ARAM dengan berkoordinasi, UmTi dan CoreJJ di bagian mouse, sementara Yeon dan Mayumi di bagian keyboard. Jika bermain dua tangan saja sudah cukup sulit, coba bayangkan memainkan satu champion dengan empat orang.
Penggunaan mouse raksasa terbukti sangat sulit, belum lagi mempertimbangkan bobot yang diusung mouse raksasa ini sebesar kurang lebih 7 kilogram. Dengan kombinasi ukuran raksasa dan bobot yang tidak main-main, sulit untuk bermanuver seperti menghindari skillshot dengan mouse tersebut.
Sementara itu, mengendalikan bagian keyboard terlihat cukup mudah, sayangnya yang menjadi masalah besar adalah kemampuan pemain untuk menjangkau tombol huruf tertentu serta koordinasi dari pengguna mouse untuk menentukan ability mana yang harus digunakan.
Apakah kalian tertarik mencoba memainkan League of Legends di laptop raksasa ini?
