Riot Games adalah developer yang sangat terkenal tidak mau melakukan kolaborasi dengan IP lain. Ketika ada banyak game besar yang melakukan kolaborasi agar bisa mempertahankan eksistensi gamenya, Riot malah menolaknya. Kejadian yang sebaliknya malah terjadi, di mana IP Riot yang dikolaborasikan dengan game lain. Kejadian tersebut terjadi di tahun 2021 kemarin, lebih tepatnya ketika Arcane dirilis dan Riot melakukan kolaborasi dengan Fortnite.
Kala itu, Fortnite ikut merilis skin untuk Vi dan Jinx, tentu saja sebagai salah satu sarana promosi dari Arcane itu sendiri. Kedua skin dan beberapa kosmetik dari Arcane ini dijual secara limited, dan tentu saja setelah perayaan Arcane selesai, maka skin ini sudah tidak bisa dibeli lagi. Hingga saat ini, skin Arcane tersebut masih dikunci dan tidak pernah dijual lagi, terlepas dari permintaan komunitas dan bahkan perilisan musim kedua.
BACA JUGA: Skin T1 Worlds 2024 Sepertinya Sudah Ditentukan, Faker Pilih Yone!

Setelah pertanyaan panas ini muncul di mana-mana, akhirnya pihak Riot langsung yang menjawabnya. Menurut informasi dari Shiina yang merupakan dataminers nomor satu Fortnite, dia mendapatkan informasi ini langsung dari co-founder dari Riot. Di sana dia mendapatkan jawaban kalau penjualan skin Arcane di Fortnite tergantung dari keputusan pihak Riot, bukan EPIC Games.
“(Keputusan) ini ada di tangan kita. Kita hanya melakukannya untuk perayaan perilisan Arcane saja,” jelasnya. Jawaban yang singkat, padat dan jelas. Mendengar jawaban tersebut, maka bisa dipastikan kalau skin Vi dan Jinx tidak akan pernah dijual lagi di Fortnite. Pihak EPIC Games mungkin ingin melakukannya, mengingat ada banyaknya permintaan yang masuk, tapi jikalau mereka tidak mendapatkan izin dari Riot, maka tetap tidak bisa.

Jadi itulah berita terbaru yang bisa kita berikan bagi kalian yang sampai sekarang masih tidak bisa melupakan skin Vi dan Jinx di Fortnite. Mendengar jawaban tadi, mungkin bisa dipastikan kalau Riot tidak ada niatan untuk menjualnya lagi. Terdengar mengecewakan memang, tapi keputusan akhir memang berada di tangan Riot, dan jikalau Riot tidak mau, maka jawabannya pasti tidak mau.