Perjalanan T1 di Esports World Cup tahun ini memang tidak berbuah manis, sebab setelah sukses menghadapi KOI di perempat final, mereka langsung ditendang ke laga perebutan posisi ketiga oleh perwakilan asal Tiongkok, AG.AL. Untungnya, G2 Esports bukan lawan sepadan bagi T1, mengakhiri perjalan Esports World Cup 2025 mereka di posisi ke tiga setelah menyingkirkan Caps dkk.
Pasca laga itu, ADC T1, Lee “Gumayusi” Min-hyung menjalani sebuah wawancara sebelum terbang kembali ke Korea Selatan untuk mepersiapkan split selanjutnya. Dalam wawancara tersebut, ada sebuah pertanyaan menarik yang memberi fans sedikit wawasan terkait posisi ADC di META League of Legends saat ini.
Baca Juga: MSI 2025 Dalam Angka: T1 Panen Rekor, Movistar KOI Memalukan
Pertanyaan tersebut menyinggung posisi ADC yang diibaratkan sebagai telur dalam semangkuk ramen, dan apakah pernyataan itu masih berlaku di masa sekarang. Gumayusi menjawab bahwa ADC harus mengambil kendali sejak awal pertandingan, hal-hal seperti map control dan kendali atas Dragon, menegaskan bahwa ADC adalah role yang sangat penting saat ini.
Gumayusi menambahkan bahwa kini ADC adalah air yang harus dididihkan terlebih dahulu sebelum memasak ramen, sama seperti halnya di META sekarang, di mana pemain harus melakukan play bersama botlane sejak pertandingan dimulai.
Meski pertanyaan dalam wawancara tersebut bisa dibilang acak, namun ada sejarah di balik Gumayusi dan penggambaran ADC dalam semangkuk ramen, yakni pada tahun 2023 silam. Dalam stream yang ia siarkan, Gumayusi menjelaskan bahwa sebuah tim adalah semangkuk ramen, dan ADC adalah telurnya, sementara toplaner, midlaner, dan jungler adalah mi, air, dan bumbu, menggambarkan bahwa ADC pada saat itu hanya berperan sebagai pelengkap, namun sangat penting sebagai pembeda ramen yang biasa saja dan yang lengkap.
Sekarang, dua tahun setelah kata-kata Gumayusi terkait ADC dan ramen mengudara dan sempat viral pada masanya, kita melihat bahwa dengan pergeseran META yang signifikan serta perkembangan Gumayusi sebagai pemain, posisi tersebut dalam tim sudah menjadi jauh lebih penting, yakni sebagai air yang memulai segalanya.
