Pada bulan September lalu, muncul kabar bahwa Riot Games akan membuat sebuah perubahan besar di panggung esports League of Legends, menambah porsi campur tangan para pelatih atau coach saat pertandingan berlangsung. Lompat menjelang akhir tahun 2025, Riot Games membenarkan kabar yang sempat mengudara itu.
Diberi nama Coach Comms, Riot Games mengizinkan para pelatih untuk berbincang dengan pemain saat pertandingan berlangsung. Tetapi, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi sebelum pelatih mulai memberi pesan pada para pemain.
Baca Juga: Atakhan Out, Role Quest Jadi Mekanik Baru di Season 2026 League of Legends
Dilansir dari situs resmi LoL Esports, tiap tim dapat menggunakan fitur Coach Comms sebanyak tiga kali dalam sebuah pertandingan, di mana tiap sesi dibatasi dengan durasi selama 45 detik saja. Tidak hanya itu, komunikasi pelatih ke pemain harus dilakukan lewat peralatan dan prosedur yang ditetapkan, serta tidak mem-pause jalannya pertandingan.
Coach Comms juga bukan fitur wajib, dan tim yang sudah cukup yakin dengan para pemainnya bisa memilih untuk tidak menggunakan fitur ini, namun tiap tim tetap harus mengonfirmasi pilihan mereka sebelum pertandingan dimulai, dan keputusan ini tidak bisa diganti setelah pertandingan berjalan.
Saat artikel resmi Riot Games ditulis, Coach Comms baru akan tersedia di dua region saja, yakni Korea Selatan (LCK) saat LCK Cup bulan Januuari mendatang, dan Asia Pasifik (LCP) saat LCP Split 1 bulan Januari. Riot Games menegaskan bahwa fitur ini hanya akan diaktifkan saat dua turnamen itu saja dan tidak digunuakan lagi di turnamen internasional dan region yang diadakan setelahnya.
Meski begitu, perlu digarisbawahi bahwa Coach Comms bisa jadi fitur yang akan tersedia di semua level pertandingan profesional League of Legends jika hasilnya terbilang positif.
