Ada beberapa champion yang tergolong dalam kategori champion wajib di panggung esports atau pro play, salah satu dari segelintir champion itu adalah Lee Sin. Sejak dirilis pada tahun 2011 silam, Lee Sin hampir selalu ada di semua turnamen dan liga League of Legends tanpa terkecuali, namun baru-baru ini kehadiran Lee Sin sudah hampir tidak ada, menandakan akhir dari dominasi sang Blind Monk di posisi jungler.
Sepanjang Worlds 2025, Lee Sin tidak di-pick sama sekali dalam semua pertandingan yang berlangsung. Bahkan, saking tidak adanya tim yang tertarik memainkan champion tersebut, ia hanya hadir dalam bentuk ban di tiga pertandingan, di mana ia di-ban oleh tim biru dua kali dan tim merah sebanyak satu kali.
Membandingkan dengan Worlds tahun lalu, ini menjadi kali pertama sang champion tidak di-pick dalam turnamen skala global League of Legends itu. Setidaknya, di Worlds 2024 lalu ia sempat di-pick satu kali oleh Choi “Lucid” Yong-hyeok.
Baca Juga: Sempat Jadi Ikon Pemain Pro, Ini Alasan Lee Sin Mulai Ditinggalkan

Penulis pernah membahas alasan kenapa Lee Sin mulai ditinggalkan oleh pro player selama beberapa tahun terakhir. Singkatnya, pemain mulai menemukan bahwa ada satu champion yang memenuhi kebutuhan yang biasa dijadikan alasan untuk mem-pick Lee Sin, yakni Vi.
Saat Lee Sin sangat bergantung pada kelincahan tangan serta berlomba dengan refleks pro player yang berada di atas rata-rata untuk mengunci satu pemain, Vi hanya perlu menggunakan satu tombol untuk mengaktifkan ultimate-nya, Cease and Desist untuk melakukan hal serupa.

Sejak naiknya Vi di ranah kompetisi League of Legends dan memperebutkan tempat sebagai jungler andalan pro player, banyak yang mengira kedua champion akan tetap eksis sebagai pilihan pertama dan kedua, tetapi tidak banyak yang menyangka bahwa Vi benar-benar mengubah persepsi tim dan pemain terkait Lee Sin.
Menurut kalian, apakah masih ada ruang untuk Lee Sin di panggung esports League of Legends?