Sudah bukan rahasia lagi bahwa atlet esports meraup pundi-pundi berjumlah fantastis. Bagi orang awam, apa yang dilakukan atlet esports ini terlihat sepele karena mereka hanya bermain game, tetapi bagi para penggiat esports, mereka tahu seberapa besar usaha yang dikucurkan pemain-pemain ini sebelum naik ke atas panggung.
Gaji berjumlah fantastis juga pastinya didapatkan atlet-atlet esports League of Legends, apalagi MOBA buatan Riot Games ini menjadi game paling banyak dimainkan sedunia. Belum lama ini, Sheep Esports yang memiliki beberapa insider di ranah League of Legends mendapatkan informasi mengenai siapa pemain dengan gaji tertinggi di liga kasta satu League of Legends Eropa, LEC.
Baca Juga: Komunitas Sebut G2 Esports Jalani “Grup Neraka” Terburuk di Worlds 2024

Berdasarkan data yang mereka dapatkan, pemain dengan gaji terbesar se-LEC adalah midlaner G2 Esports, Rasmus “Caps” Borregaard Winther. Di belakangnya, ada pemain-pemain lain seperti Steven “Hans Sama” Liv dan Marek “Humanoid” Brázda.
Sayangnya, Sheep Esports tidak membagikan berapa nominal uang yang dikantongi pemain-pemain ini tiap tahunnya. Tetapi, kita bisa sedikit mengintip seberapa besar uang yang harus dikucurkan tim untuk terus beroperasi dengan pemain-pemain mereka.

Riot Games menjelaskan lewat rulebook resmi mereka bahwa pemain di LEC harus mendapat bayaran setidaknya 60 ribu Euro atau sekitar satu miliar Rupiah tiap tahun, tetapi kebanyakan pemain dibayar jauh lebih besar dari jumlah tersebut.
Sheep Esports mengungkap bahwa rata-rata pemain LEC pada tahun 2025 berkisar di angka 240 ribu Euro atau sekitar empat miliar Rupiah, empat kali lebih tinggi dari gaji minimal yang tertera dalam peraturan resmi Riot Games terkait pengelolaan tim LEC.
Jika kalian berpikir pemain rookie mendapat gaji sesuai yang tertulis di rulebook Riot Games, kalian salah besar. Sheep Esports menjelaskan bahwa pemain rookie juga mendapat gaji yang hampir dua kali lipat angka minimal yang tertera, yaitu sekitar 115 ribu Euro.

Perlu dicatat bahwa gaji besar itu sejajar dengan tekanan luar biasa yang dialami para pemain semasa mereka bertanding. LEC merupakan liga paling kompetitif di bumi belahan barat, dan mengingat cepatnya regenerasi di esports, tiap pemain harus menunjukkan pertumbuhan dan kegigihan agar bisa terus bertanding di tingkat teratas kompetisi League of Legends Eropa.