Jikalau pada turnamen MSI 2025 kemarin, regional Eropa dikecewakan oleh performa dari G2 Esports, sekarang dalam turnamen Worlds 2025, rasa kecewa tersebut pindah ke squad Fnatic. Sebuah hasil yang tragis didapatkan oleh tim ini, karena sepanjang turnamen mereka gagal mendapatkan satu kemenangan. Hasil ini juga yang membuat Fnatic, bersama PSG Talon keluar sebagai dua tim pertama yang gugur dari Worlds 2025.
Masuk dalam babak swiss stage, Fnatic harus bertemu dengan CFO Flying Oyster yang merupakan perwakilan LCP dan kalah. Lanjut bertemu dengan tim kuat, Bilibili Gaming dan juga harus menelan kekalahan kedua. Sampai pada babak penentuan, mereka bertemu dengan KOI yang juga dari Eropa dan hasil akhir mengatakan 2-1 untuk KOI. Hasil ini menjadikan Fnatic bermain tiga match tanpa kemenangan dan gugur.
BACA JUGA: Daftar Skin Baru League of Legends yang Bisa Dirilis Untuk Sisa Tahun 2025!

“Bisa jadi masalah dari staff, bisa juga masalahnya ada di penyesuaian pemain. Hasil ini tidak memperlihatkan apa yang kita punya, tapi konsekuensi harus tetap terjadi. Saya rasa, tim ini sudah mulai kehabisan tenaganya. Mulai dari staff sampai ke pemain, kita harus melihatnya nanti, apakah pihak organisasi merasa kalau pihak pelatih seharusnya bisa lebih baik, dan jikalau seperti itu maka ya sudahlah,” jelas Grabbz selaku head coach dari Fnatic.
Sebagai penutupan wawancaranya, Grabbz juga ikut mengatakan rasa maafnya kepada fans Fnatic karena hasil ini. Beliau juga meminta para pendukung LEC untuk melihat dan mendukung tim Eropa lainnya seperti G2 Esports di turnamen Worlds ini. Fnatic harus gugur duluan, walaupun menjadi salah satu tim yang memiliki fanbase paling besar, tapi kejadian seperti ini memang kerap terjadi.

Sebelum bermain di Worlds 2025, Fnatic sendiri datang ke turnamen sebagai seed #3 dari LEC, hasl yang mereka dapatkan setelah berhasil mengalahkan Karmine Corp. Walaupun datang sebagai seed terakhir, tentunya hasil seperti ini dinilai kurang sesuai dengan harapan. Apalagi setelah mengetahui kalau Fnatic harus kalah ketika bertemu dengan tim asal Pacific dan sesama tim Eropa.