Kita semua pasti pernah menjalani game yang berlangsung sangat lama, di mana semua pemain sudah mencapai kondisi full build tapi belum ada yang mampu menutup pertandingan. Di situ, banyak pemain merasa ini adalah saat yang tepat untuk menjual Boots untuk tambahan stat yang lebih besar, baik itu damage atau resistance.
Tetapi, apa benar menjual Boots adalah kewajiban saat menjalani pertandingan panjang seperti itu? Tentu saja bukan kewajiban, dan menjual Boots bisa menjadi pilihan, tetapi ada yang harus diperhatikan ketika kalian memutuskan untuk menjual item movement speed itu.
Baca Juga: Ini Semua Boots Baru dan Efeknya di League of Legends Season One 2025

Perlu dicatat bahwa hal terkuat di League of Legends bukanlah Damage atau resistance, tetapi mobilitas. Mobilitas memungkinkan pemain untuk melakukan rotasi dengan cepat, berpindah dari satu titik ke titik yang lain untuk mengamankan objektif.
Dalam sebuah pertandingan, sumber movement speed paling konsisten adalah Boots, bahkan bisa ditingkatkan ke tier 3 jika kalian mendapat Feats of Strength. Memang benar ada sumber movement speed lain seperti Cloud Drake dan buff dari tim, tetapi keduanya belum tentu ada dalam tiap pertandingan.
Menjual Boots saat late game bisa menjadi pilihan dengan satu syarat, yaitu tidak ada objektif yang bisa diambil untuk saat itu dan satu-satunya jalan menuju kemenangan adalah teamfight. Meski syarat ini sudah terpenuhi dan kalian sudah menjualnya, tetap tidak menjamin tim kalian akan menang jika teamfight berjalan tidak sesuai harapan.

Kembali ke poin sebelumnya, akan lebih baik jika kalian mempertimbangkan seberapa besar imbas penjualan Boots terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menjualnya. Beberapa champion dengan mobilitas tinggi seperti Kassadin dan Talon mungkin bisa menjual Boots tanpa terpengaruh efek negatif dari berkurangnya movement speed mereka, tetapi bagaimana dengan champion-champion tanpa skill mobilitas?