Trending News

Blog Post

LTA Mengecewakan, Riot Games Bangkitkan LCS dan CBLOL Tahun Depan
Esports, League of Legends

LTA Mengecewakan, Riot Games Bangkitkan LCS dan CBLOL Tahun Depan 

Menjelang dimulainya musim kompetisi League of Legends tahun 2025, Riot Games mengungkap adanya perubahan besar terhadap pembagian region. Salah satu region yang terdampak perubahan ini adalah benua Amerika, di mana Riot Games menjadikan LCS dan liga-liga Amerika Selatan sebagai satu region besar di bawah bendera LTA.

LTA kemudian dibagi menjadi dua, yakni LTA North dan LTA South. Penggabungan yang diharapkan mendongrak jumlah penonton serta memperkuat komunitas ternyata malah membuahkan hasil yang berlawanan. Maka dari itu, lewat siaran final LTA beberapa waktu lalu, Riot Games mengungkap bahwa LCS akan kembali diperkenalkan. Meski tidak disebutkan, CBLOL juga dikabarkan kembali tahun depan.

Kembalinya LCS dan CBLOL akan terlihat di musim tahun 2026 mendatang.

Baca Juga: Riot Games Ungkap Penampakan Champion Darkin Baru Zaahen Lewat Motion Comic 

Sejak pertama kali diungkap, LTA sudah mendapat banyak kritik dari berbagai lapisan penggiat esports, mulai dari penonton biasa sampai analis di bidang tersebut. Tidak butuh waktu lama bagi retakan kecil LTA untuk melebar menjadi masalah yang jauh lebih besar, bahkan interviewer kondang esports League of Legends, Travis Gafford sempat memulai petisi agar Riot Games mengakui bahwa LTA merupakan sebuah kegagalan dan harus kembali ke sistem sebelumnya.

Seiring berjalannya musim esports 2025, komunitas semakin yakin keputusan Riot Games untuk membentuk LTA merupakan langkah gegabah. Pasalnya, liga North America, LCS selama beberapa tahun mengalami penurunan dari berbagai aspek, namun sedikit membaik saat Mark “MarkZ” Zimmerman menjabat sebagai komisioner. Namun, MarkZ juga tidak mendapat waktu yang cukup untuk menjalankan rencananya membangkitkan LCS ke masa jaya.

Di sisi lain, liga di daerah Brazil, CBLOL mengalami peningkatan yang konstan, bahkan beberapa kali menyalip jumlah penonton di LCS meski mereka bisa disebut sebagai minor region. Lewat penggabungan menjadi LTA, beberapa tim yang memiliki andil besar dalam peningkatan penonton di daerah Brazil terpaksa keluar, membawa serta fans mereka meninggalkan ranah League of Legends.

Lewat keputusan ini, Riot Games secara tidak langsung mengakui bahwa usaha mereka mendongkrak dua liga secara bersamaan dengan dibentuknya LTA adalah sebuah kegagalan, dan kini mereka mencoba kembali formula yang sudah terbukti selama lebih dari sepuluh tahun.

Related posts

Leave a Reply

Required fields are marked *