Sebagai tim ternama di kancah kompetisi League of Legends, bukan rahasia lagi jika fanbase T1 adalah salah satu atau bahkan yang terbesar di esports League of Legends. Sayangnya, besarnya nama T1 juga berarti semakin banyak juga haters atau komunitas yang tidak menyukai tim tersebut, dan hal ini berimbas pada para pemain.
T1 baik dari segi pemain maupun keseluruhan tim sudah tidak asing lagi dengan cyberbullying atau perundungan di lingkup virtual, bahkan tidak sedikit keluarga pemain yang mendapat ancaman dari pelaku cyberbullying tersebut.
Baca Juga: Gantikan Gumayusi, Peyz Resmi Bergabung dengan T1
South Korean politician Jeon Yong gi speaks out against the cyberbullying by T1 gal targeting Gumayusi 🇰🇷
— Sheep Esports (@Sheep_Esports) November 20, 2025
He urges KeSPA Riot Korea and all clubs to act and protect players
for context T1 gal is a group of "fans" that sent trucks, funeral wreaths and doxxed Gumayusi's family pic.twitter.com/YvX52Y1OGg
Hal ini memancing perhatian politisi Korea Selatan, Jeon Yong-gi yang mendesak untuk segera mengambil langkah tegas terhadap haters yang menyerang tim tersebut, terutama T1 Gall yang sudah lama mem-bully Gumayusi. Jeon Yong gi mendesak asosiasi esports Korea Selatan, KeSPA dan Riot Games Korea untuk melindungi para pemain.
Jika kalian belum tahu tentang T1 Gall, itu adalah nama komunitas yang menyamar sebagai fans T1, apa yang mereka lakukan tidak mendukung tim tersebut sama sekali, hanya merundung dan mencemooh T1 dengan berbagai cara.

Target utama dari T1 Gall adalah Gumayusi, di mana mereka menjadi dalang di balik pengiriman truk berisi hinaan dan bunga pemakaman ke markas T1. Tidak berhenti sampai di situ, T1 Gall juga melakukan doxxing terhadap keluarga Gumayusi.
Sudah tidak terhitung seberapa banyak perundungan yang dilakukan T1 Gall terhadap Gumayusi, bahkan tidak sedikit spekulasi bahwa perundungan dari grup tersebut adalah salah satu alasan kenapa Gumayusi hengkang dari T1, demi melindungi dirinya serta keluarganya dari serangan lebih lanjut.
Saat artikel ini ditulis, baik KeSPA, Riot Games Korea, maupun T1 belum merespon desakan dari Jeon Yong-gi.