Siapa yang masih ingat dengan terror Aatrox sebelum dia mendapatkan VGU beberapa tahun yang lalu? Sebuah core memory yang mungkin sulit untuk dilupakan banyak orang. Komunitas League of Legends menyebutnya sebagai salah satu kejadian paling mengerikan. Riot bisa dibilang bingung dan kesulitan untuk membuat Aatrox balance berkat kemampuan revive miliknya, sampai pada akhirnya Riot memutuskan untuk memberikannya rework besar.
Salah satu alasan terbesar kenapa Aatrox harus mendapatkan VGU memang mengarah kepada skill revive tersebut. Itulah kenapa, ketika komunitas melihat skill set dari Zaahen, mereka dibuat bingung karena dia memiliki skill passive yang sama yakni sebuah revive. Tidak heran jikalau komunitas merasa takut akan terulangnya kejadian kemarin, tapi untuk menjawab rasa khawatir tersebut, Riot meyakinkan keamanannya.
BACA JUGA: Daftar Nominasi Riot Games Dalam The Game Awards 2025!
“Kemampuan revive dari Zaahen memiliki beberapa kondisi yang menurut kita, bisa mengatasi berbagai masalah yang sebelumnya sempat membawa banyak masalah. Revive dari Zaahen mengharuskan kalian untuk memberikan beberapa hit kepada musuh, dan jumlahnya juga signifikan,” ujar Riot Squad5 selaku lead champion designer untuk Aatrox dalam acara AMA di forum Reddit.
Cultivation of War adalah nama skill passive ini, di mana Zaahen harus memberikan banyak hit, entah itu basic attack ataupun skill kepada musuh untuk mendapatkan stack. Ketika stack ini sudah penuh, barulah Zaahen bisa mendapatkan revive ketika HP miliknya sudah habis. Skill ini juga memiliki cooldown yang tidak sebentar, jadi kalian tidak bisa terus menerus menggunakannya juga.
Pastinya Riot telah belajar banyak atas kejadian Aatrox sebelum rework beberapa tahun yang lalu. Riot menggunakan kesalahan tersebut sebagai bahan pembelajaran, sampai pada akhirnya sekarang mereka bisa nyaman membawa mekanik yang baru kepada champion baru juga. Zaahen sendiri sudah bisa kalian gunakan dalam game, jadi silahkan nilai sendiri apakah dia sudah balance atau bagaimana.
