Isu mengenai perombakan League of Legends bukan sesuatu yang asing lagi di telinga komunitas. Rasanya, tiap tahun selalu ada kabar burung yang mengatakan League of Legends akan mendapat perubahan skala besar di rentang waktu tertentu, tidak terkecuali tahun ini.
Menyusul berakhirnya Worlds 2025 dengan kemenangan T1, sebuah kabar mengenai rencana perubahan besar untuk League of Legends mulai mengemuka di platform media sosial Tiongkok, Weibo. Rencana ini diungkap oleh pengguna platform tersebut dengan nama Summoner Park, menyebut bahwa League of Legends 2 kemungkinan meluncur di paruh kedua tahun 2026 mendatang.
Baca Juga: Bertanding di Final, T1 dan KT Rolster Dapat Ucapan Selamat dari Presiden Korea Selatan
Berdasarkan Summoner park, League of Legends 2 akan menghadirkan upgrade masif terhadap League of Legends baik dari segi teknis maupun gameplay. Ia juga menambahkan bahwa upgrade atau bahkan sekuel ini tidak hanya menghapus kode League of Legends yang kuno tetapi membuka kemungkinan perubahan signifikan terhadap inti gameplay League of Legends.
Saat artikel ini ditulis, bocoran tentang League of Legends 2 ini sudah dihapus, seakan-akan sang pengguna mendapat tekanan dari Riot Games untuk menghapus unuggahan tersebut.
Perlu penulis ingatkan kembali bahwa ini bukan kali pertama kabar mengenai perubahan engine League of Legends bahkan sekuel MOBA tersebut mengemuka di dunia maya, bocoran ini tidak lebih dari sekadar isu yang bisa dibuat oleh siapapun dan baru bisa dibuktikan saat Riot Games benar-benar melakukannya.
Kita tidak bisa membantah fakta bahwa engine League of Legends sudah terlalu tua, bahkan keberadaan League of Legends sebagai game multiplayer PC dengan pemain terbanyak sampai saat ini bisa dibilang sebuah keajaiban, namun kedatangan League of Legends 2 yang sangat mendadak bisa melukai posisi Riot Games sebagai pemimpin genre MOBA di PC.
Berkaca pada game-game multiplayer lain yang mendapat sekuel, Riot Games tidak boleh gegabah dalam merilis League of Legends 2, apalagi jika salah satu risikonya adalah kehilangan pemain League of Legends yang memainkan game tersebut di perangkat low-end.
