Ketika mendengar nama organisasi T1, maka mudah saja bagi penikmat esports untuk langsung membicarakan divisi League of Legends mereka. Hal ini tidak mengherankan memang, mengingat jika kita melihat sejarahnya, divisi satu ini memang menjadi yang paling sukses. Terlebih lagi karena kontribusi yang diberikan oleh Lee “Faker” Sang-hyeok yang merupakan pemain utama squad League of Legends.
Bermain sebagai pemain paling lama, menyetak berbagai sejarah dan mendapatkan gelar pemain League of Legends terbaik sepanjang sejarah, mudah saja bagi komunitas untuk memfokuskan perhatian kepada Faker ketika topiknya T1. Walaupun hal ini datang sebagai hawa positif, pihak organisasi sendiri menjelaskan kalau sebagai organisasi, penting untuk berkembang bersama.
BACA JUGA: Daftar Voice Actor yang Mengisi Suara Champion 2XKO!
Josh Woongki Ahn selaku COO dari T1 menjelaskan kalau organisasi ini bisa berkembang bersama, dan tidak hanya berfokus kepada satu pemain saja. Beliau juga mengatakan kalau untuk sekarang, sudah ada perbedaan, di mana balance dari Faker dan pemain yang lain tidak lagi berbeda jauh. Hal ini bisa dilihat dari hasil penjualan merch, di mana sekarang Faker bisa saja kalah daripada pemain lain.
“Beberapa tahun yang lalu, Faker selalu mendominasi penjualan merchandise. Sekarang, produk dari pemain lain terkadang bisa lebih menjual. Kita ingin semua karyawan kita untuk menjadi kaya dan bangga dengan semua hasil pekerjaan mereka,” jelas Josh. Walaupun T1 sangat bangga dengan pencapaian individual dari Faker, pada akhirnya semua ini merupakan hasil kerja keras dari satu organisasi.
Tentu saja Jososh juga menjelaskan kalau untuk masa depan, hal yang sama akan terus dia kejar. T1 harus bisa berkembang sebagai satu organisasi, bukan satu pemain khusus saja. Hal ini tidak berlaku untuk divisi League of Legends saja, tapi begitupun dengan divisi mereka yang lain. Sebagai salah satu organisasi esports terbesar di Korea Selatan, hal ini memang harus bisa mereka lakukan.
