Setelah beberapa hari lalu Team BDS dan 100 Thieves terpaksa kehilangan pundi-pundi uang dari emote bait ping dan smol pp mereka, Riot Games kembali bertindak mengubah emote tim lain yang juga menjadi bagian dari Global Emote sebagai bentuk dukungan terhadap tim-tim esports League of Legends.
Emote ini dibuat oleh Vikings Esports, tim asal Vietnam. Emote buatan tim esports itu tersebut menunjukkan K’Sante menggunakan alat bantu bernafas yang biasa digunakan oleh rumah sakit.
Lalu, apa masalahnya?

Masalah dari emote ini adalah kombinasi dari penggunaan wajah K’Sante dengan nama emote tersebut, Lemme Breathe. Sontak komunitas langsung menyayangkan Riot Games yang kurang sensitif terhadap pemberian nama emote tersebut.
Hal ini karena penamaan emote itu memiliki kesamaan dengan apa yang dikatakan oleh George Floyd, korban kekerasan polisi terhadap etnis berkulit gelap yang mengguncang Amerika Serikat sejak tahun 2020 silam, di mana salah satu kata-kata terakhir George Floyd sebelum dibunuh polisi adalah “i cant breathe, mama”. Kata-kata itu juga menjadi bagian dari protes yang terjadi di Amerika Serikat.
Apa tindakan Riot Games selanjutnya?
Team VKE Emote Renamed | #LeagueOfLegends
— League of Legends Leaks & News (@LeagueOfLeaks) August 30, 2024
The Team VKE emote named "Lemme Breathe" will be renamed to "Cope'Sante". pic.twitter.com/V0Zmt5GG8h
Saat artikel ini ditulis, belum ada respon tertulis resmi dari Riot Games, tetapi sudah ada indikasi bahwa Riot Games akan mengubah emote tersebut. Untungnya, mereka tidak mengubah ilustrasi dari emote ini melainkan namanya saja, Dari yang sebelumnya Lemme Breathe menjadi Cope’Sante.
Namun tetap saja, komunitas bertanya-tanya bagaimana bisa nama itu lolos dan mendapat lampu hijau dari Riot Games. Komunitas berspekulasi bahwa penamaan itu diizinkan oleh tim yang berada di region dan bukan kantor pusat Riot Games, yang mana kebetulan saja tim di Vietnam tidak mengetahui tentang kasus George Floyd di Amerika Serikat.