Jika kalian mencari daftar game online dengan tingkat toxic paling tinggi, kalian mungkin akan terkejut ketika menemukan dua nama game Riot di sana. Tidak lain kedua game yang kita maksud disini mengarah kepada League of Legends dan VALORANT. Riot sebagai developer telah bekerja keras untuk mengurangi tingkat toxic tersebut, termasuk satu projek baru ini.
Belum lama ini, Riot akhirnya resmi mengumumkan kalau mereka akan memulai projek anti-toxic menggunakan rekaman suara. Nantinya, lewat sistem baru ini, Riot bisa mendeteksi dan merekam hasil voice chat yang dikeluarkan oleh para pemainnya. Jikalau pemain tersebut terbukti berkata kasar atau menyinggung pemain lain, maka akan ada hukuman.
BACA JUGA: Ini Semua Tim yang Akan Tanding di VCT League 2025!

Sistem ini baru akan mulai digunakan untuk VALORANT dalam waktu dekat untuk regional EMEA terlebih dahulu. Riot baru akan menguji coba kekuatannya, dan baru Bahasa Inggris saja yang akan disaring. Jadi, setiap kali ada pemain yang berkata kasar menggunakan Bahasa Inggris, dan pemain tersebut mendapatkan laporan dari pemain lain, maka si pemain toxic tadi akan kena hukuman.
Riot sudah menyiapkan cara kerja dari sistem ini dengan hati-hati, karena merekam voice chat seperti ini bukanlah kegiatan yang akan diterima banyak orang. Riot juga dilain pihak harus bekerja keras untuk bisa membuat sistem ini bekerja. Namun, semua ini memang harus dilakukan oleh Riot jika ingin menekan angka toxic yang semakin sini semakin tinggi.

Pertama kali diumumkan tahun kemarin, Riot ternyata serius ingin menggunakan sistem anti-toxic lewat rekaman suara seperti ini. Membutuhkan waktu satu tahun bagi mereka untuk akhirnya bisa menyempurnakan sistem ini dan menguji cobanya. Jikalau semuanya lancar, maka kalian bisa mengharapkan sistem yang sama untuk mendeteksi Bahasa Indonesia juga.