Setelah sekian lama Naafiri menjadi salah satu champion baru dengan peminat paling sedikit se-League of Legends, Riot Games mencoba membangkitkan hewan buas yang dirasuki Darkin itu dengan sebuah midscope update. Benar saja, dalam waktu sekejap nasib Naafiri berubah dari paling jarang dimainkan hingga salah satu champion terkuat yang ada saat ini.
Menilai dari data yang disediakan situs LoLAlytics, terlihat bahwa Naafiri mulai bersinar di beberapa role yang bersifat solo atau sendiri, bahkan bisa dibilang sinar Naafiri terlalu terang dan harus segera mendapat nerf. Pasalnya, ia sukses mencatatkan angka di atas 52 persen winrate di tiga role, yakni Midlane, Jungle, dan Toplane.
Baca Juga: Hot Dog Naafiri Sampai Skibidi Toilet Urgot, Ini Semua Skin April Mop 2025 League of Legends

Sejauh ini, komunitas setuju ada satu hal yang dirasa menjadi akar atas peningkatan jumlah game sekaligus winrate-nya, yaitu kemampuan baru Call of the Pack. Karena posisinya yang berubah menjadi skill biasa dari yang sebelumnya merupakan ultimate, Riot Games harus memberi sedikit perubahan terhadap skill itu, salah satunya adalah memberi efek untargetable kepada Naafiri selama satu detik.
Karena efek ini, beberapa pemain menyebut melawan Naafiri saat ini hampir sama seperti berhadapan melawan Fizz, mengesalkan. Bedanya, Naafiri adalah AD Assassin alih-alih AP Assassin. Untargetability sendiri adalah kondisi di mana kalian tidak bisa memilih champion sebagai target serangan apapun, baik itu auto attack, skillshot, maupun skill target.

Sekilas, satu detik bukan waktu yang lama, tetapi untuk ukuran League of Legends di mana satu rotasi combo biasanya selesai dalam sekejap, kemampuan untuk “menghilang” selama satu detik adalah rentang waktu yang cukup untuk menyelamatkan diri dari keadaan terjepit.