Selama musim 14, panggung profesional League of Legends menjadi saksi META yang membosankan untuk ditonton. Biasanya, satu tim terdiri dari 1 ADC yang dimainkan di botlane bersama dengan seorang support, kadang ada situasi yang mengharuskan pemain menggunakan ADC di midlane seperti Lucian.
Tahun ini, ADC tidak hanya mendominasi di botlane, melainkan di midlane juga. Berdasarkan data GOL.gg, dua champion midlane yang paling mendominasi pro play adalah Corki dan Tristana.
Alhasil, satu tim hampir dipastikan memiliki setidaknya dua orang ADC, tapi belakangan ini tidak jarang juga ada tim yang mem-pick tiga ADC dan dua tank. Karena META ini, komunitas menyebut pro play tidak jauh berbeda dengan pertandingan solo queue di rank bawah seperti Iron hingga Silver.
Corki itu memang bukan sebuah pick yang jarang terlihat di pro play, namun usaha Riot Games membawa Corki pulang ke botlane nampaknya malah menjadikannya kian dominan di jalur tengah. Di sisi lain, Tristana adalah masalah besar.
Saat artikel ini ditulis, data mencatatkan bahwa selama Summer Split tahun 2024, Tristana sudah di pick sebanyak hampir 550 kali dan nyaris menyentuh angka 950 ban di seluruh dunia. Tidak hanya itu, ADC Yordle itu mencatatkan 85% presence, artinya Tristana tampil setidaknya 8 dari 10 pertandingan.
Kenapa ADC midlane menjadi META? Ada beberapa jawaban mengenai pertanyaan ini, namun ini merupakan dari rentetan nerf terhadap banyak champion midlaner seperti mage dan assassin.
Champion mage dengan early game kuat dipukul palu nerf berkali-kali, sementara assassin bahkan tidak bisa melakukan apa-apa terhadap Tristana. Saking sempurnanya Tristana saat ini, ia mendapt julukan sebagai assassin baru di midlane.
Untungnya, Riot Phroxzon tengah mengamati dan merencanakan perubahan untuk kedua champion ini agar mereka meninggalkan kursi raja dan ratu midlane.