League of Legends memiliki ratusan champion dengan rentang tingkat kesulitan yang beragam, di mana ada satu sisi spektrum di mana satu champion bisa dikuasai hanya dalam waktu singkat, sementara di sisi lain ada champion yang membutuhkan ratusan game yang bahkan tidak menjamin kemahiran pemain menggunakan champion tersebut. Tetapi, ada satu level lagi di atas champion dengan tingkat kesulitan tinggi, yaitu champion dengan kategori Pro Jail.
Sederhananya, pro jail atau yang bisa diterjemahkan sebagai penjara pemain pro merujuk pada kondisi suatu champion yang sengaja dibiarkan relatif lemah karena performa mereka di atas panggung esports. Champion-champion yang dikategorikan ke sini biasanya memiliki tingkat kesulitan tinggi serta membutuhkan koordinasi antar pemain untuk dimainkan dengan baik.
Salah satu contoh terbaik dari champion yang dikategorikan sebagai champion pro jail adalah Azir. Seperti yang kita tahu, Azir memiliki gameplay dan kit yang terbilang menarik. Meski ia memiliki peran layaknya zoning mage, seluruh ability-nya berpusat pada mendekatkan Azir ke prajurit pasirnya.
Tidak hanya itu, ultimate ikonik Azir, Emperor’s Divide adalah ability yang bisa membalikkan keadaan sebuah pertempuran, baik itu menjadi berpihak ke tim Azir atau tim musuhnya. Di solo queue, blunder hampir selalu terjadi jika ada pemain yang menggunakan Azir, maka dari itu penggunaan Azir sangat terbatas di lingkungan di mana komunikasi antar pemain bukan sebuah masalah, yaitu di panggung esports.
Tetapi, Azir bukan satu-satunya champion yang dikateogirkan sebgai champion pro jail. Selain sang Emperor of the Sands, ada juga Ryze berkat ultimate-nya Realm Warp yang mampu memindahkan semua unit tidak peduli champion atau minion ke tempat yang diinginkan, serta Kalista yang bisa menyelamatkan satu rekan timnya menggunakan ultimate yang serba guna.
