Jika kalian sering menyaksikan video di mana bug League of Legends dipamerkan, mungkin kalian akan membaca komentar dari salah satu pengguna menyebut istilah spaghetti code League of Legends yang kembali memakan korban. Pernahkah kalian berpikir apa itu spaghetti code dan apa hubungan olahan pasta itu dengan League of Legends?
Untuk memahami arti dari spaghetti code di League of Legends, kita harus memahami apa arti istilah itu di dunia pemrograman. Dilansir dari Codefinity, spaghetti code merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut struktur kode yang berantakan dan tidak jelas, berujung pada susunan kode yang sulit dipahami dan drawat.
Baca Juga: Viego Sudah Dirilis ke Wild Rift, Eits Ada Tapinya!
Lalu apa hubungannya dengan League of Legends? Meski League of Legends saat ini sudah bisa dibilang modern, ternyata game MOBA paling laku sedunia ini ditulis menggunakan bahasa pemrograman yang dibilang kuno dan tidak banyak yang mampu memahaminya di masa sekarang. Belum lagi fakta bahwa League of Legends terus berkembang dengan konten-konten baru yang ditambah Riot Games secara berkala.
Dengan tumpukan kode yang terdiri dari kode baru dan lama yang masih berantakan, pastinya akan ada beberapa bug yang tidak sengaja lahir karena konflik antara satu kode dengan yang lain. Sayangnya, hal ini kerap terjadi di League of Legends sehingga istilah spaghetti code menjadi lekat di komunitas League of Legends tiap kali ada bug aneh yang muncul.
Di masa lalu, ada satu champion yang keberadaannya dianggap sebagai wujud nyata dari spaghetti code League of Legends, yakni Mordekaiser sebelum rework. Saking banyaknya bug yang menjangkit Mordekaiser kala itu, ia mendapat julukan sebagai raja bug, lengkap dengan kompilasi bug yang ada pada dirinya. Sementara kini, titel itu dipegang oleh Viego karena kemampuannya untuk berubah menjadi champion lain.
Jika ditanya sejak kapan spaghetti code League of Legends ada, jawabannya sejak awal game ini eksis. Kode asli League of Legends terkenal karena kualitasnya yang sangat buruk, bahkan hal ini diakui oleh pihak Riot Games sendiri pada saat itu. Ajaibnya, League of Legends masih bisa bertahan hidup sampai saat ini, namun bukan rahasia lagi jika Riot Games punya tugas abadi yakni memperbaiki segunung kode berantakan yang sudah menumpuk di balik layar League of Legends.
