Kemunculan Deadlock sebagai hero shooter-MOBA buatan Valve mengguncang dunia game sejak pertama kali bocor beberapa waktu lalu. Kini, game yang bisa dimainkan dengan sistem invite itu masih dalam tahap pengembangan. Rumornya, Tencent meminta Riot Games untuk menciptakan game baru, yang mana game tersebut akan berkompetisi dengan Deadlock.
Namun rumor itu ternyata tidak benar, hal ini dibantah langsung oleh Joe Hixson selaku pegawai Riot Games dengan posisi yang cukup tinggi di perusahaan tersebut.
Tidak ada game ala Deadlock dari Riot Games
Melalui cuitan akun X-nya, Joe Hixson memberi penjelasan atas kabar simpang siur ini. Ia menegaskan bahwa Tencent tidak mendanai Riot Games dengan cara seperti yang dijelaskan dalam artikel tersebut, bahkan artikel yang tercantum tweet yang kini sudah dihapus itu tidak ada sama sekali.
I see lots of crazy rumors, but this extra fake. Some notes…
— Joe Hixson (@JoeHixson) October 3, 2024
– The article in the screenshot doesn't even exist.
– Tencent doesn't fund our dev like this…that’s not how this works…that’s not how any of this works.
– There's a lot cooking in R&D, but nothing like Deadlock. https://t.co/CP43iPBfIL
Joe Hixson membenarkan bahwa ada banyak hal yang sedang digodok oleh tim di bagian riset dan pengembangan (R&D), namun tidak mirip sama sekali dengan Deadlock.
Saat rumor ini mulai mendapat perhatian, komunitas sudah cukup skeptis terlebih dahulu dengan keberhasilan game ala Deadlock Riot Games. Hal ini dikarenakan Riot Games sudah memiliki game FPS dengan elemen hero shooter, yakni VALORANT.

Memang benar VALORANT tidak seperti hero shooter seperti Overwatch maupun Marvel Rivals, VALORANT lebih mengutamakan gunplay presisi dibanding skill atau ability yang memberi damage dan digunakan untuk menghabisi musuh.
Jika Deadlock ala Riot Games benar-benar menjadi kenyataan, maka besar kemungkinan game itu akan menyedot beberapa bagian dari playerbase VALORANT, sesuatu yang bisa merugikan Riot Games. Untungnya, Riot Games tidak sedang mengembangkan sesuatu yang mirip dengan game itu, sehingga VALORANT masih menjadi satu-satunya game FPS mereka.