Ketika Riot Games memperkenalkan satu agent baru untuk VALORANT, polanya selalu saja sama. Agent baru akan kesulitan untuk bertahan di META, dan biasanya agent tersebut akan jarang kalian lihat dimainkan. Hanya ada sedikit agent yang keluar dari kutukan tersebut, dan salah satunya adalah Clove yang baru rilis kemarin.
Clove merupakan agent controller yang rilis pada awal tahun kemarin, dan sebagai controller pickrate dan winrate yang dia miliki tidaklah terlalu buruk. Menurut data dari tracker.gg angka pickrate yang dia miliki berada di 9%, angka yang lumayan bagus. Apalagi jika kalian melihat winrate yang dia miliki yakni selalu di atas 50%.
BACA JUGA: Riot Games Buka Peluang VALORANT Masuk Esports World Cup 2025!

Angka tersebut tentu sangat bagus, apalagi jika kalian mengetahui kalau angka 50% winrate tersebut dia miliki dari semua map yang ada. Itu artinya, entah di map manapun, Clove bisa kalian gunakan dan hasilnya terpantau bagus. Ini juga yang menjadi alasan kenapa pickrate dari dia bisa mengalahkan controller lain seperti Harbor.
Namun, angka tersebut sayangnya tidak bisa ditransfer ketika membicarakan tentang permainan professional. Pasalnya, Clove diketahui masih jarang digunakan oleh para pemain pro, hanya ada sedikit saja yang menggunakannya. Terpantau, hanya EDG yang diketahui sering menggunakan agent ini pada turnamen VCT Champions kemarin.

Nasib dari Clove sendiri memang menjadi kasus yang unik, apalagi jika kalian membandingkannya dengan agent baru yang lain. Deadlock adalah agent yang paling menyedihkan baik di casual maupun professional. Dalam kasus Clove, walaupun pada level kompetitif tertinggi masih jarang digunakan, setidaknya di casual tidak seperti itu.