Kontroversi seputar skin bukan sesuatu yang asing lagi di League of Legends, mulai dari skin yang dianggap pay-2-win seperti Arctic Ops Gragas atau iBlitzcrank hingga skin Hall of Legends Ahri yang dipatok dengan harga fantastis. Namun, di antara ribuan skin yang sudah dirilis Riot Games, ada satu skin yang bisa dibilang menuai kontroversi terbesar di League of Legends pada saat itu.
Skin tersebut adalah default skin Graves. Yap, bukan skin mahal seperti Immortalized Legend Ahri melainkan skin gratis yang didapatkan pemain saat membeli champion tersebut. Apa yang membuat skin bawaan Graves kontroversial? Untuk menjawab pertanyaan itu, perhatikan baik-baik splash art Graves di bawah ini.
Sekilas terlihat normal, tetapi ada satu hal yang dihapus oleh Riot Games selama beberapa tahun. Apa kalian menyadarinya?
Benar, dalam splash art tersebut, Graves kehilangan rokoknya. Hal ini dilakukan Riot Games untuk menjaga rating umur League of Legends sesuai standar yang mereka inginkan, ini berarti mereka harus patuh terhadap panduan dan batasan rating umur daerah tersebut tersebut.
Saat Graves menerima peremajaan splash art pada tahun 2014 silam, ia diberikan rokok yang tidak lama kemudian dihapus oleh Riot Games karena menaikkan rating umur League of Legends di beberapa negara. Alhasil, perubahan skin ini menuai kontroversi di komunitas.
Puasa rokok Graves berlangsung selama beberapa tahun, bahkan melahirkan meme “but Graves can’t have his cigar” serta populernya “close, but no cigar” di komunitas League of Legends.
Akhirnya, tahun 2017 Riot mengembalikan rokok Graves serta metode sensor baru yang memungkinkan mereka menggunakan splash art tertentu di region yang lebih ketat terkait rating umur. Sampai saat ini, splash art Graves tanpa rokok masih digunakan di daerah tertentu.
Beberapa daerah seperti Tiongkok dan Korea Selatan masih tidak memperbolehkan Graves sebat saat bertanding karena ketentuan yang ketat terkait konten in-game.
Untungnya, sekarang Graves bisa kembali sebat dulu sebelum dan saat bertanding di banyak daerah.