Baru-baru ini, turnamen dunia versi Teamfight Tactics yakni Tactician’s Crown yang diadakan untuk Set 13: Into the Arcane dinodai dengan adanya tuduhan terhadap salah satu pemain yang diduga melakukan wintrading untuk mencapai babak final. Meski dibilang tertuduh, sebenarnya dalam satu kali lihat saja kita sudah bisa menilai bahwa pelaku benar-benar mencoba meloloskan satu pemain, tetapi pihak Riot Games berkata sebaliknya.
Ketika Riot Games menginvestigasi kejadian wintrading yang menyangkut dua pemain yakni LiLuo dan Shitouren, mereka sampai pada satu keputusan untuk tidak menghukum kedua pemain tersebut meski adanya indikasi underperformance atau menjelek-jelekkan performa mereka dalam pertandingan profesional.
Baca Juga: Peserta Worlds Teamfight Tactics Diduga Wintrading, Riot Games Belum Berani Sanksi

Singkat cerita, Shitouren yang sudah dipastikan tidak melaju ke babak final memutuskan untuk melepas semua item dari satu unit utamanya. Hal ini berakibat pada kekalahan Shitouren dalam satu game dan menambah poin yang bisa didapatkan LiLuo, namun hal ini juga berujung pada tersingkirnya Kevin “Prestivent” Zou dari turnamen.
Hal ini tentu menyulut amarah komunitas yang menuduh Riot Games tidak bisa membedakan mana kejadian tidak disengaja dan disengaja. Mortdog selaku Senior Game Design Director Teamfight Tactics pun angkat bicara mengenai hal ini dalam stream-nya.
Video di atas cukup panjang, tetapi jika harus disimpulkan, Mortdog mempercayai apa yang dilakukan oleh tim adalah yang terbaik, bahkan jika keputusan yang diambil terbilang sulit untuk diterima dengan baik. Terlepas dari kepercayaan yang ditaruh Mortdog terhadap timnya, ia mengaku merasa ada sesuatu yang mencurigakan ketika ia melihat cuplikan kejadian wintrading antara Shitouren dan LiLuo pada saat itu.
Karena jawaban yang komunitas rasa sebagai tindakan lepas tangan ini, banyak yang kehilangan rasa hormat terhadap Mortdog, tetapi perlu diperhatikan bahwa ada tim tersendiri yang mengurus penyelenggaraan esports dan penegakan peraturan di lingkup tersebut, yang mana pihak itulah yang patut mendapat perhatian lebih setelah keputusan untuk tidak menghukum LiLuo dan Shitouren.