League of Legends adalah game yang sudah tua, sudah ada satu dekade lebih tepatnya dan itulah kenapa model champions dalam game ini sangat kaku dan ketinggalan jaman. Berbeda jauh dengan Wild Rift yang dirilis pada tahun 2020 kemarin, dimana game ini membawa model yang jauh lebih modern ketimbang League of Legends, walaupun championsnya sama.
Mengetahui hal tersebut, pernahkah kalian bertanya kenapa Riot tidak mentransfer model dari Wild Rift ke League of Legends saja? Walaupun terdengar masuk akal, Riot sendiri punya alasan mereka sendiri dan alasan ini tidak bisa dihiraukan begitu saja. Riot Lexical selaku salah satu petinggi dari tim champions di League of Legends menjawab pertanyaan ini.
Beliau menjelaskan kalau ide ini sudah sempat mereka pikirkan dan bahkan mereka sudah melakukan eksperimennya. Namun, hasilnya memang tidak semudah dan sesuai dengan harapan. Wild Rift dan League of Legends adalah dua game yang berbeda, menggunakan engine dan code yang berbeda juga. Jadi, walaupun champions dan karakternya sama, dibalik layar kedua game ini jauh berbeda.
Riot Lexical juga ikut menggunakan analogi Google Translate versi lama, yang dimana hasilnya tidak akurat. “Terkadang ada baiknya kalian melakukan translate sendiri daripada menggunakan hasil Google, karena hasilnya bisa lebih tepat.” Itulah analogi yang beliau gunakan, dan sebenarnya memang masuk akal saja kenapa bisa seperti itu.
Alasan terakhir ada pada tim desainnya itu sendiri yang kita tahu League of Legends dan Wild Rift memiliki tim yang berbeda. Orang yang mengerjakan champions di kedua game ini adalah orang yang berbeda, dan untuk mengatur bagaimana cara kerja dari banyak orang tentu bukanlah tugas yang mudah. Jadi, walaupun idenya masuk akal bukan berarti bisa dilakukan begitu saja.