Bukan rahasia lagi bahwa lewat Arcane, Riot Games sukses menciptakan segudang karakter dengan latar belakang dan plot yang menarik untuk dikulik lebih lanjut. Bahkan setelah series tersebut berakhir, fans masih haus akan konten serupa, mendambakan setidaknya spin-off dari karakter yang mereka sukai.
Ketika ditanya siapa karakter yang pantas mendapat series spin-off setelah kejadian Arcane, jawaban komunitas cukup beragam, tetapi satu nama mencuat menjadi pilihan paling banyak disetujui oleh para fans Arcane, yaitu Ekko.

Ekko menjadi pilihan yang tepat untuk spin-off karena beberapa alasan, tetapi satu hal yang pasti adalah potensi untuk mengembangkan kisah sang The Boy Who Shattered Time ke berbagai tempat, mulai dari melihat kehidupan di Zaun pasca kejadian Arcane, masa depan bersama Firelights, dan masih banyak lagi.
Tidak hanya itu, Ekko juga merupakan karakter sampingan yang nampaknya disukai oleh tim penggarap Arcane, terbukti dari dedikasi tim untuk menciptakan satu episode penuh hanya untuk menunjukkan perjalanan Ekko di semesta paralel di mana hidup jauh berbeda dari semesta aslinya, sebuah semesta di mana Piltover dan Zaun hidup damai, dengan kematian Vi sebagai bayarannya.

Episode ini memamerkan hubungan antara Ekko dan Powder (Jinx), pasangan yang dijuluki timebomb oleh komunitas dan langsung memikat hati para penonton meski hanya muncul untuk satu episode saja sebelum Ekko kembali ke semesta yang seharusnya.
Keinginan fans untuk series spin-off Ekko semakin membesar ketika salah satu penulis Arcane menyebut bahwa tim memutuskan untuk tidak menunjukkan momen-momen Ekko dan Jinx sebelum terjun ke peperangan karena penonton sudah diajak mengikuti cerita Ekko dan Powder di episode sebelumnya, membiarkan penonton berspekulasi tentang apa saja yang terjadi di balik layar sebelum kedatangan dua karakter itu ke Piltover.