Penjualan skin chroma Dark Cosmic Erasure Jhin telah menjadi gelombang panas bagi League of Legends, apalagi dari Riot dan komunitas gamenya. Hal ini bisa terjadi karena berbeda dengan sebelumnya, untuk skin ini dijual secara sistem gacha. Artinya, kalian tidak bisa membeli skin ini secara langsung dan harus menggunakan sistem random, itulah kenapa komunitas merasa marah.
Harga maksimal yang harus kalian keluarkan jika ingin mendapatkan skin ini adalah 3 juta rupiah, dan jika kita membicarakan tentang gacha, kalian tahu arahnya kemana. Riot sendiri sempat mengatakan kalau mereka ingin memberikan sebuah skin dengan tingkat rare yang tinggi. Sebuah skin yang bisa dibeli oleh para whale atau bisa disebut juga sebagai pemain sultan.
Alasan tersebut tentu tidak diterima dengan mudah oleh para pemain, apalagi untuk mereka para pemain Jhin yang ingin mengoleksi skin champions favoritnya. Namun, Riot juga tidak menyerah, dan memberikan alasan lain lewat artikel singkat yang diberikan oleh Riot Pupulasers. Ada satu point yang beliau berikan mengenai permasalahan dari penjualan skin Jhin ini.
Riot Pupulasers on the Summer Event, the next Season Start cinematic, Modes, Dark Cosmic Erasure Jhin, pic.twitter.com/UI4ZhLDFeS
— Spideraxe (@Spideraxe30) September 4, 2023
Menurutnya, hasil penjualan skin dengan sistem gacha seperti Jhin ini bisa menguntungkan bagi Riot. Kenapa? Karena dengan hasil penjualan skin tersebut, Riot bisa membayar biaya operasi gamenya itu sendiri, entah itu server, staff, office dan lainnya. Menurut data yang dimiliki oleh Riot, mayoritas pemain League of Legends adalah pemain gratisan, dan tentu saja hal tersebut membuat pemasukan dari Riot yang kurang besar.
Melihat respon yang diberikan oleh Riot Games yang seperti ini, tentunya tidak akan aneh jikalau mereka akan melakukan penjualan skin gacha dengan lebih sering lagi. Bisa kalian bayangkan penjualan skin rare seperti ini ke champions populer seperti Katarina, Ezreal atau Lux.