Apa perubahan terbesar League of Legends? Kalian mungkin menjawab peluncuran Runes Reforged menjelang season 8 yang melebur sistem Runes dan Mastery menjadi satu kesatuan yang lebih ramah pemain, atau mungkin perubahan Summoners Rift pada pertengahan tahun 2014 sebagai penanda era baru League of Legends.
Namun, perubahan paling berpengaruh di League of Legends selama 15 tahun terakhir mungkin tidak sesuai tebakan pemain.

Dalam sebuah wawancara antara GosuGamers bersama dua petinggi League of Legends, Paul ‘Pabro‘ Bellezza dan Pu ‘Pupulasers‘ Liu, Pabro menjelaskan bahwa keputusan terbesar yang paling berpengaruh ke League of Legends adalah patch rutin tiap dua minggu.
Sang Executive Producer menambahkan bahwa ia merasa pengambilan keputusan itu sangat ambisius. Namun, sampai saat ini, tim masih tetap konsisten membawa perubahan ke League of Legends tiap dua minggu, dan kini rutinitas itu sudah melekat di League of Legends, bahkan bisa dibilang menjadi ciri khas MOBA buatan Riot Games.

Melihat game-game online multiplayer lainnya, ada benarnya jika Paul mengatakan bahwa patch rutin tiap dua minggu merupakan sesuatu yang sangat ambisius. Sampai saat ini, tidak ada game yang berani memberi patch rutin, jika ada, tidak mungkin mereka berani melakukannya tiap dua minggu.
Keputusan Riot Games untuk meluncurkan patch baru tiap dua minggu untuk League of Legends bukan tanpa tujuan. Frekuensi update yang terbilang tinggi ini memiliki peran besar dalam menciptakan game yang terus terasa segar dengan META yang silih berganti, di mana satu champion tidak akan menjadi yang terkuat dalam jangka waktu yang sangat lama.