Riot Games memiliki sikap tegas terkait penggunaan akun para pemain di game-game mereka, selain menghadapi masalah serupa game-game kompetitif lain yakni smurfing, booster, atau yang bisa kita sebut dengan istilah joki, akun bot juga menjadi isu yang ditindak secara serius oleh Riot Games, terutama di League of Legends.
Drew Levin, salah satu pegawai Riot Games yang beberapa minggu terakhir menjadi bintang di media sosial karena aktif berinteraksi dengan komunitas League of Legends, baru-baru ini mengingatkan kepada para pemain bahwa saat ini Riot Games tengah menjalankan penelusuran terhadap akun-akun dengan rekam jejak botting atau diperjualbelikan.
Baca Juga: Champion-Champion Ini Bakal Bantu Kamu Memenangkan Doom Bots
as discussed in our most recent dev update, we’re actively cracking down on accounts that have been historically botted/sold. bans started going out today, final numbers to come when we’re done. pls reach out to player support if you have questions about an account of yours. pic.twitter.com/BDFMTlXekk
— Drew Levin (@drewlevin) September 5, 2025
Ia menambahkan bahwa ban wave juga telah diluncurkan sejak cuitan tersebut mengudara, dan jumlah final dari ban massal ini akan diungkap setelah mereka selesai melakukan ban wave tersebut. Menyusul tindakan berskala besar ini, Drew Levin juga menyarankan pemain untuk menghubungi Player Support terkait akun mereka.
Seperti langkah besar Riot Games lainnya, ada beberapa pemain yang merasa tindakan ini terlalu ekstrim, menyinggung proses levelling akun League of Legends yang terbilang memakan banyak waktu. Salah satu pengguna X menjelaskan bahwa selama bertahun-tahun banyak pemain veteran sudah mengajukan saran terkait proses levelling akun League of Legends, memaparkan metode untuk melewati proses tersebut agar pemain bisa langsung terjun ke mode ranked.
Beberapa dari kalian mungkin bertanya-tanya, kenapa ada masalah botting dan jual-beli akun di League of Legends, ada banyak jawaban mengenai hal ini, tetapi hal utama yang mendorong pemain untuk melakukan botting dan membeli akun starter adalah mendapat akun dengan level 30 agar bisa langsung bermain mode ranked.

Sayangnya, melakukan botting berarti merusak pengalaman bermain pemain baru. Botting biasa dilakukan dengan memainkan mode Co-Op vs. AI secara terus menerus, padahal di mode itulah para pemain baru mempelajari dasar-dasar League of Legends.
Alih-alih bermain dengan empat pemain lain dan bisa saling bertanya jawab, bukan tidak mungkin rekan tim mereka adalah empat akun bot yang didesain untuk memainkan mode Co-Op vs. AI secara terus menerus sampai level 30.

Untuk mendeteksi akun yang melakukan botting juga cukup mudah, biasanya bot yang digunakan tidak terlalu pintar, jadi kebanyakan dari akun ini akan berkumpul di satu lane (biasanya midlane) dan bermain secara asal, bahkan tidak sedikit juga akun bot yang hanya berdiam di base. Jika kalian melihat ada akun dengan perilaku demikian di mode Co-Op vs. AI, jangan segan untuk melakukan report.
Riot Games Mulai Luncurkan Ban Wave Terhadap Akun-Akun Bot di League of Legends