Turnamen internasional League of Legends terbaru yang diadakan di awal tahun, First Stand 2025 merupakan sejarah baru bagi Riot Games. Setelah bertahun-tahun hanya memiliki dua turnamen internasional yakni Mid-Season Invitational (MSI) dan World Championship (Worlds), kini First Stand datang dan melengkapi kalender kompetisi dengan format Fearless Draft yang mengguncang META.
Selain menjadi penanda era baru League of Legends, Riot Games juga belajar banyak dari First Stand 2025, salah satunya adalah Matt “Riot Phroxzon” Leung-Harrison. Pemuda yang kini menjabat sebagai Lead Gameplay Designer yang mungkin kalian kenal selalu membagikan rencana terkait patch mendatang di League of Legends.
Belum lama ini, ia mencurahkan pikirannya pasca First Stand 2025, di mana ia menyoroti beberapa hal dari turnamen itu serta prediksinya terkait turnamen-turnamen yang akan datang selama Fearless Draft diterapkan.
Baca Juga: Bantai Karmine Corp, Hanwha Life Esports Juara First Stand 2025!
And that’s a wrap on First Stand !!
— Matt Leung-Harrison (@RiotPhroxzon) March 17, 2025
Incoming “I ain't reading that, happy for u, or sorry that happened” post xD
First Stand Gameplay
– Was pretty happy with how the lane swaps and adjustments to Atakhan worked out. Don’t know the exact number), but it felt like mostly Ruinous… pic.twitter.com/1UA7yHDRS9
Ia mengaku cukup senang dengan hasil penyesuaian yang terjadi untuk lane swap dan Atakhan, namun ia juga setuju bahwa kemunculan Ruinous Atakhan sangat mendominasi dibandingkan Voracious padahal ada beberapa pertandingan di mana Voracious Atakhan seharusnya muncul.
Salah satu poin yang disorot oleh Riot Phroxzon adalah Skarner. Tidak bisa dibantah lagi bahwa Skarner kini menjadi champion pro jail baru di League of Legends. Maka dari itu, tim akan berdiskusi lebih lanjut terkait tindakan terhadap Skarner karena ia nampak sangat efektif di berbagai situasi, tetapi tidak berfungsi dengan baik bagi pemain biasa.

Riot Phroxzon juga menyinggung keputusan Riot Games untuk meneruskan implementasi format Fearless Draft sampai akhir musim kompetisi tahun ini, di mana dirinya optimis keberagaman akan terus meningkat seiring waktu sampai pada akhirnya format ini melahirkan evolusi di mana tim menemukan comp atau champion terbaik setelah champion tertentu sudah digunakan di game sebelumnya.