Beban dari seorang developer League of Legends yang ditugaskan dalam tim balancing bukanlah hal yang kecil. Adanya tekanan untuk bisa terus membuat gamenya balance, tapi adanya tekanan dari para pemain yang tentu saja akan memiliki pendapatan mereka masing-masing. Belum lagi, jikalau kita memasuki era yang sangat serius seperti turnamen Worlds yang merupakan turnamen puncak dari esports game ini.
Riot Phroxzon adalah kepala dari tim balancing League of Legends, itu artinya dia sudah familiar dengan tekanan dan beban yang tadi dijelaskan. Namun, dia sudah memimpin tim ini sejak lama, mendapatkan kepercayaan dari Riot dan juga komunitas gamenya. Walaupun seperti itu, Riot Phroxzon juga harus tetap menjelaskan bagaimana dia dan timnya membentuk meta dan patch yang digunakan ketika Worlds datang.
BACA JUGA: Riot Siap Umumkan Pengganti Movistar KOI Untuk VCT EMEA Setelah Champions Selesai!

Dalam kasus Worlds 2025, Riot Phroxzon menjelaskan kalau target mereka sekarang adalah untuk bisa membentuk patch yang menawarkan variasi meta sangat luas. Ada banyak champion yang bisa digunakan dalam meta, begitupun dengan build mereka. Membentuk sebuah patch yang dimana strateginya tidak membosankan, dan para pemain maupun penonton bisa melihat lebih banyak variasi champion.
Tentu saja, Riot Phroxzon juga memperhatikan semua role yang ada dalam game, mulai dari toplane sampai ke botlane. Pemberian buff dan nerf kepada para champion sekarang ini akan menjadi penentu apakah mereka bisa digunakan di Worlds atau kurang bagus. Nama seperti Jax, Corki, Sivir, Jinx, Diana, LeBlanc dan masih banyak lainnya baru saja mendapatkan perubahan sekarang ini.

Setiap kali turnamen Worlds datang, Riot Phroxzon dan timnya harus mempersiapkan sebuah meta yang bisa berjalan dengan turnamennya. Walaupun patch yang digunakan hanya ada satu utamanya, tapi pembentukan meta dari patch tersebut dilakukan jauh sebelumnya. Semua ini harus diperhatikan agar turnamen Worlds bisa menawarkan, bukan hanya pertandingan yang seru, tapi menghibur penontonnya juga.