Arena akhirnya datang kembali ke live server, sama seperti sebelumnya, kedatangan mode ini disertai dengan perubahan yang kebanjiran respon positif dari komunitas. Guest of Honor adalah salah satu fitur baru terbesar yang datang bersama iterasi baru Arena tahun ini, mengambil inspirasi dari Encounter yang ada di Teamfight Tactics. Meski begitu. ada beberapa pemain yang merasa ada satu hal yang kurang sebelum menyebut Arena sebagai mode sempurna, yaitu mode ranked.
Perdebatan mengenai harus ada atau tidaknya ranked di Arena masih menjadi topik panas di komunitas sampai saat ini, dan alasan komunitas untuk berada di sisi pro maupun kontra terbilang masuk akal.
Baca Juga: Ini Dia Semua Guest of Honors Mode Arena League of Legends

Pertama-tama, kita lihat sisi positif yang akan datang jika Riot Games meluncurkan ranked ke Arena, yaitu retensi pemain. Bukan rahasia lagi jika mode yang diciptakan Riot Games untuk League of Legends hanya ramai pemain di minggu-minggu pertama, kemudian jumlah pemain langsung anjlok karena sudah bosan memainkan mode itu.
Arena pun sama, terjadi pengurangan pemain dalam jumlah besar meski tidak sebesar mode-mode sebelumnya seperti Hexakill atau Nexus Blitz. Komunitas yakin dengan adanya mode ranked, pemain dengan jiwa kompetitif akan terus memainkan mode itu untuk mencapai rank tertinggi, secara tidak langsung memberi target kepada para pemain untuk menjadi pemain Arena terbaik, dan hal ini akan berujung pada pemain yang memainkan mode itu lebih sering lagi.
Sayangnya, tidak sedikit pula pemain yang merasa Ranked akan merusak unsur for-fun yang diciptakan Riot Games untuk mode ini. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa Arena memberi kesempatan bagi pemain untuk meramu build yang tidak mungkin bisa digunakan dalam pertandingan sungguhan, lengkap dengan Augment dan item eksklusif mode tersebut. Karena itu, menang kalah bukan masalah besar, sebab rank bukan taruhan di mode ini.

Jika Arena memiliki mode ranked, maka sudah dipastikan pemain akan segera mencari build paling kuat dan optimal, menghilangkan kebebasan pemain yang hanya ingin memainkan champion pilihan mereka dengan build unik. Terakhir, pastinya adalah ke-toxic-an yang akan meningkat tajam.
Sudah bukan rahasia lagi jika League of Legends dikenal di komunitas game kompetitif sebagai game dengan pemain paling toxic, dan rasanya tidak perlu membuat satu wadah lagi untuk menampung pemain toxic itu, biarkan Arena menjadi tempat di mana pemain bisa bermain dengan santai tanpa tekanan untuk naik rank.

Jadi, apakah Arena harus memiliki mode ranked? Sejujurnya, penulis merasa tidak adanya ranked di mode Arena adalah sebuah nilai plus besar bagi mode tersebut. Arena menjadi sarana bagi pemain casual yang tidak peduli tentang rank dan hanya ingin bersenang-senang. Lewat Arena, pemain punya lebih banyak pilihan untuk bermain dengan santai selain ARAM dan Swiftplay.